JAKARTA INSIDER – Klinik kecantikan milik penyanyi sekaligus dokter Tompi belum lama ini didemo warga sekitar.
Kabarnya warga sekitar kecewa karena mereka tidak dipekerjakan sebagai pegawai di klinik dokter Tompi tersebut.
Tak hanya kecewa karena tidak dipekerjakan sebagai pegawai di klinik dokter Tompi saja, kabarnya soal irigasi jadi permasalahan tersendiri yang dipermasalahkan warga.
“Kami ataupun masyarakat yang ada di wilayah sekitar ingin dilibatkan dalam ketenagakerjaan,” kata Apri, warga/ koordinator demo, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Cumi Cumi pada hari Kamis tanggal (28/9/2023).
“Banyak berita beredar loh ini kan klinik kecantikan,” lanjut Apri.
“Ini kan rumah sakit, tetapi secara faktanya yang kita lihat ini penyerapan ketenagakerjaan ya cukup luar biasa,” ujar Apri.
“Di sini ada OB, cleaning service, ada security, ada restoran waiters-waitersnya,” tutur Apri.
“Masa iya sama sekali tidak ada gitu lho mbak, sampai saat bangunan ini berdiri aja ya nggak ada,” ucap Apri.
Klinik kecantikan milik dokter Tompi tersebut kabarnya berlokasi di Pondok Aren Tangerang.
Baca Juga: Gedung Plaza Atrium Senen di Jakarta Pusat akhirnya dijual karena anjloknya pendapatan
Apri selaku koordinator demo menyayangkan pihak dokter Tompi tidak merekrut pegawai dari warga sekitar.
Bahkan kelas waiters, OB, security pun menurut Apri tidak dilibarkan dari warga sekitarnya.
Artikel Terkait
Lolly ngamuk saat live karena dituding cari uang dari gift live Tiktok oleh netizen
Lolly curhat hidupnya serba salah dimata netizen: Gua begini begitu serba salah
Merasa nomornya sudah tersebar luas, Lolly himbau pengganggu: Please jangan chat dan call, ganggu aku banget
Zulkifli Hasan merasa perlu mengatur perdagangan online pasca toko offline sepi: Bukan dilarang tetapi diatur
Gedung Plaza Atrium Senen di Jakarta Pusat akhirnya dijual karena anjloknya pendapatan
Klinik kecantikan milik dokter Tompi didemo massa karena disebut-sebut tidak mempekerjakan warga sekitar
Klinik penyanyi sekaligus dokter Tompi didemo soal perekrutan pekerja tidak melibatkan warga dan soal irigasi