Mengenal istilah sindrom penipu atau impostor syndrom dalam dunia kerja, apa saja ciri-cirinya?

JAKARTA INSIDER - Berada di tempat kerja, entah baru atau lama, terkadang bak dua sisi mata uang.

Pada satu sisi tempat kerja bisa menjadi menyenangkan, namun bisa juga menjadi tidak asyik karena, salah satunya, Sindrom penipu atau impostor syndrom

Istilah Sindrom penipu atau impostor syndrom menjadi hal yang kini disoroti para pekerja di tempat kerja.

Baca Juga: Nurhayati dan Sutrisno jadi 10 nama paling populer di Indonesia, bagaimana dengan Asep?

Apa itu Sindrom penipu?

Istilah sindrom penipu atau impostor syndrome secara umum diartikan sebagai perasaan bahwa seorang individu tidak merasa pantas mendapatkan pekerjaan, terlepas dari segala pencapaian, atau terlalu 'menahan diri' untuk berkembang karena takut salah ata gagal.

Lantas apa saja tanda-tanda impostor syndrom di tempat kerja?

Ada beberapa hal atau kebiasaan yang bisa dimasukkan sebagai sindrom penipu secara umum.

Baca Juga: Hanya ada di India, pembalut wanita ini dibuat dari batang pisang!

* Menyalahkan diri sendiri karena kesalah kecil dimana individu tidak bisa menerima rasa bersalah yang dilakukan oleh diri sendiri, bahkan kesalahan paling kecil sekalipun.

* Terlalu jor-joran hingga melebihi batas kemampuan hingga menyebabkan individu tersebut kelelahan seperti bekerja hingga larut malam atau datang dan bekerja sebelum orang lain melakukannya.

* Merasa dihantui atau merasa selalu diawasi dan dihakimi oleh atasan atau rekan kerja, atau pekerja tersebut merasa sedang membodohi mereka meskipun sebetulnya tidak melakukan.

Baca Juga: Kembali sindir Bunda Corla lewat Instastory Instagram, Farhat Abbas: Bagi fans yang suka nonton mamang cab*l

* Selalu melihat bahwa rekan-rekan kerja memiliki segala hal sementara yang bersangkutan tidak.