Campak, 6 - 7 kali lebih menular daripada Covid-19

JAKARTA INSIDER - Penyakit campak punya tular 6 sampe 7 kali lebih menular daripada Covid-19.

Dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang kurang baik, daya tular virus campak bisa menular pada 12 hingga 13 orang di sekitar pasien.

Virus penyebab campak yang biasanya dari famili Paramyxovirus ini ditularkan melalui batuk, bersin, ludah, air mata atau kontak langsung orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Kota Proklamator tercoreng ulah mantan kader PDIP, korupsi dan otak perampokan

Virus campak dapat melayang di udara khususnya pada ruangan dengan sirkulasi udara tertutup sampai dua jam.

Jika sirkulasi udara terbuka seperti di lapangan, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, virus campak melayang-layang tetapi tidak sampai dua jam dan kepadatan virusnya makin lama makin lebih rendah.

Penularan virus campak di ruang terbuka masih bisa terjadi, tetapi lebih ringan. Tidak menularkan sampai 12 atau 13 orang.

Baca Juga: Ruben Onsu mengisahkan hal mistis yang ia alami, dan bercerita tentang kemampuan indra keenam Bertrand Peto

Virus campak masuk ke tubuh manusia melalui saluran napas karena penyebarannya lewat udara.

Virus ini mudah hinggap pada orang yang ketahanan tubuhnya sedang lemah, belum pernah terkena campak, dan belum pernah mendapatkan vaksin campak.

Setelah terpapar, selama 2-3 hari virus akan mengalami viremia primer, yaitu menyebar dari saluran napas  ke seluruh pembuluh darah dan menginfeksi tubuh.

Baca Juga: Wali Band rilis lagu baru berjudul 'Kumaha Aing' versi Bahasa Sunda, ini liriknya

“SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 saja menularkan paling banyak dua sampai tiga dari setiap penderita. Jadi bayangkan campak ini enam hingga tujuh kali lebih menular dibandingkan COVID-19, sangat mudah menular, sangat mudah menimbulkan kejadian luar biasa. Lama penularan atau fase infeksius biasanya selama sepekan", kata Prof Hinky Hindra Irawan Satari, pakar kesehatan.