JAKARTA INSIDER - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah seseorang mengalami peningkatan di atas rata-rata.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hipertensi, di antaranya perilaku hidup tidak sehat, penyakit penyerta, obesitas, hingga pengaruh hormon pada ibu hamil.
Disebutkan oleh CDC, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi penyakit serius, seperti masalah pada jantung, otak, ginjal, dan juga mata.
Permasalahan pada jantung yang mungkin terjadi dipicu oleh hipertensi adalah angina, serangan jantung, dan lainnya.
Baca Juga: Tiga tim yang perlu diwaspadai RRQ dan Onic pada Turnamen M4 menurut Antimage
Sedangkan, hipertensi juga berisiko menyebabkan masalah pada otak, hal ini dikarenakan adanya penyumbatan oksigen yang dibawa darah ke otak, hingga bisa juga menyebabkan stroke.
Selain itu, masalah ginjal kronis bisa terjadi dipicu dari hipertensi, diabetes, atau keduanya.
Sayangnya, meski nama penyakit ini sudah akrab di telinga masyarakat, akan tetapi hipertensi ternyata masih belum dapat dicegah dengan baik di masyarakat umum.
Dikatakan demikian karena hipertensi masih menjadi salah satu penyakit silent killer.
Baca Juga: Aldila Jelita istri Indra Bekti selalu dampingi setiap saat, doa dan harapannya ...
Artinya, penyakit hipertensi diam-diam dapat menyebabkan kematian karena terlambat dideteksi dan ditangani.
Padahal hipertensi adalah penyakit murah yang dapat dideteksi sejak dini.
Dokter Vito, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dalam sebuah acara beberapa waktu lalu mengatakan, deteksi sejak dini penyakit hipertensi adalah hal kunci dari meminimalisir risiko komplikasi penyakit yang lebih parah dipicu oleh hipertensi.
"Penyakit hipertensi ini sebenarnya bisa dicegah, bisa ditangani, bahkan ketika harus diobati pun sebenarnya simple, obatnya pun sebenarnya ga mahal, murah sebenarnya, asal tahu dulu," kata dr. Vito.
