2.Tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah (aneurisma) otak sehingga berisiko pecah. Itu sebabnya, jangan pernah abaikan tekanan darah tinggi.
Periksa rutin tekanan darah dan terapkan gaya hidup yang lebih sehat dengan konsumsi makanan sehat, teratur berolahraga, dan berhenti merokok.
3.Malformasi arteriovenosa
Malformasi arteriovenosa adalah kelainan pembuluh darah yang hadir saat lahir. Kelainan itu berisiko menimbulkan sejumlah gangguan pada sistem peredaran darah, termasuk pendarahan otak.
4.Angiopati amiloid.
Kondisi itu juga termasuk kelainan pada dinding pembuluh darah. Angiopati umumnya berkembang seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi.
5.Gangguan darah
Hemofilia dan anemia sel sabit merupakan gangguan darah yang menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah atau pengenceran darah.
Baca Juga: Dukung Festival Malam Tahun Baru 2023, MRT Jakarta ubah jadwal khusus operasional kereta
6.Penyakit hati
Penyakit hati juga dapat meningkatkan risiko pendarahan. Hati berfungsi menyaring racun dan juga membantu proses penggumpalan darah.
Maka ketika ada masalah dalam hati, tentunya proses penggumpalan darah dapat terganggu sehingga seseorang berisiko mengalami pendarahan.
7.Tumor otak