2. Metode diet ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pembagian waktu. Misalnya, metode intermittent fasting 16/8, yakni dengan membagi 16 jam untuk puasa dan delapan jam untuk makan. Ada juga metode 14/10 dilakukan dengan 14 jam fase berpuasa dan 10 jam fase makan.
Selama waktu puasa tetap dapat meminum air atau minuman non kalori lainnya.
Baca Juga: Inilah 8 ciri air tercemar. Nomor 6 sangat mudah dikenali
3. Intermittent fasting ini dapat meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin yang akan menurunkan risiko terjadinya diabetes.
Selama tubuh berpuasa, maka tubuh beristirahat untuk memberikan waktu bagi peremajaan sel. Dengan metode ini, tentu kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki diri akan lebih lama.
4. Untuk melakukan diet intermittent fasting perlu adanya konsultasi ke ahli gizi untuk menentukan metode yang tepat atau pemahaman yang baik tentang diet ini, memperbanyak minum air putih serta mengatur fase puasa saat jam tidur untuk memudahkan melewati waktu tanpa makan.
Perlu diingat juga, ketika makan hanya pada saat lapar, makan yang cukup dan makanan bergizi seimbang.
Baca Juga: Momen langka Menhan Amerika telfonan langsung dengan Menhan Rusia, bahas perdamaian perang ukraina?
5. Diet ini bisa menjadi pilihan yang tepat apabila dijalankan dengan baik. Bagi pemula sebaiknya mengatur jam diet atau berpuasa tidak melewati waktu sarapan. Alih-alih untuk menjaga kebugaran, tapi ternyata membuat lemas seharian jika tidak diatur sesuai ritme puasa yang baik bagi tubuh.
6. Bagi pemula lakukan diet ini secara perlahan dan bertahap. Tidak terburu-buru untuk melihat hasilnya sampai mengganggu kesehatan.
Itulah 6 fakta penting yang harus diketahui untuk menjalankan diet intermittent fasting.
Nikmati setiap proses diet dan terus terapkan gaya hidup sehat setiap harinya, serta tidak lupa untuk berolahraga.***
