JAKARTA INSIDER - PT Konimex yang salah satu produknya masuk dalam daftar obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), membantah produknya menggunakan bahan baku EG dan DEG.
Hal ini ditegaskan Rachmadi Joesoef, Chief Executive Officer PT Konimex.
Rachmadi Joesoef, mengatakan adanya dugaan kejadian gagal ginjal akut (AKI) terkait penggunaan obat dalam bentuk sirup dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang tengah beredar, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan obat dalam bentuk sirup memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.
PT Konimex, lanjut Rahmadi Joesoef, menyatakan bahwa seluruh obat dalam bentuk sirup yang diproduksi PT Konimex tidak menggunakan bahan baku EG dan DEG.
PT Konimex senantiasa memastikan bahan baku yang digunakan dari mitra pemasok yang telah bermitra selama puluhan tahun, memenuhi persyaratan sesuai buku standar obat yang dikeluarkan oleh badan resmi Pemerintah (Farmakope).
Rahmadi Joesoef mengatakan PT Konimex memahami langkah antisipatif yang diambil oleh pihak berwenang melalui Surat Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Nomor: R-PW.01.12.35.352.10.22.1698, perihal: Penghentian Produksi, Distribusi, dan Penarikan Kembali (recall) Obat, tertanggal 17 Oktober 2022.
Baca Juga: Brand Leslar sudah hancur! Ini ramalan Denny Darko soal bisnis Lesti Kejora dan Rizky Billar
Surat ini diterima PT Konimex pada tanggal 20 Oktober 2022.
PT Konimex juga senantiasa mematuhi segala kebijakan dan aturan yang ditetapkan pihak berwenang, guna memastikan semua lini produk PT Konimex aman dikonsumsi masyarakat.
Saat ini, lanjut Rahmadi Joesoef, PT Konimex tengah berkoordinasi dengan BPOM RI dan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa seluruh produk Konimex dalam sediaan sirup telah melalui proses produksi sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan aman untuk dikonsumsi sesuai anjuran. ***
Artikel Terkait
Kasus gagal ginjal akut meningkat, Kemenkes terbitkan tata laksana penanganannya pada anak
Sudah 206 anak terkena ginjal akut, waspadai gejalanya, salah satu mudah lelah dan sulit konsentrasi
Tanggapi kasus gagal ginjal akut, Dinkes Kota Palangka Raya: Apotek tak boleh jual 5 obat sirup ini
Bisnis Lesti-Billar diduga hancur imbas KDRT, Denny Darko: Leslar telah usai!
Jerman SOS! Banyak penduduk jatuh miskin, Rumah sakit bangkrut hingga mega PHK yang menghantui warga Jerman