JAKARTA INSIDER - Pada kebanyakan orang sering sekali maag dan GERD dianggap penyakit yang sama karena kemiripan gejala dan sama-sama menyerang lambung.
Rasa nyeri di perut yang membuat mual dan jantung berdegup kencang ini perlu ditangani oleh dokter untuk meredakannya. Namun, Anda perlu mengetahui perbedaan maag dan GERD.
Maag atau gastritis merupakan kondisi dinding lambung mengalami peradangan.
Baca Juga: Ayah Bunda, 10 aplikasi ini bahaya untuk anak. Segera hapus!
GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit saluran pencernaan yang terjadi akibat naiknya cairan lambung ke kerongkongan.
Sakit maag ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang hilang timbul di area perut bagian atas.
Kondisi lain yang paling sering terjadi pada sakit maag yaitu:
- Perut terasa penuh saat makan, terutama sebelum makanan.
- Perut terasa tidak nyaman setelah makan dalam jangka waktu yang lama.
- Ulu hati terasa nyeri.
- Buang angin dan bersendawa.
- Perut kembung di bagian atas.
- Mual dan muntah.
Baca Juga: 7 Kebiasaan miliuner dunia, tak ada yang bangun kesiangan
Nah, gejala GERD bisa dikatakan lebih berat.
GERD biasanya ditandai dengan sensasi terbakar pada dada atau heartburn dan terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Sensasi ini dapat menimbulkan gejala antara lain:
- Dada terasa terbakar setelah makan, terutama pada malam hari,
- Makanan atau asam lambung naik ke atas kerongkongan
- Nyeri dada
- Kesulitan menelan
- Rasa mengganjal pada kerongkongan.
Baca Juga: Menurunkan kolesterol hingga cegah kanker, inilah ragam khasiat bawang putih
Penyebab maag
Gejala sakit maag ternyata dipicu oleh iritasi pada dinding lambung. Pada saat asam lambung naik atau adanya luka pada lambung (tukak lambung), dinding lambung berisiko mengalami iritasi dan memicu gejala di atas.
Penyebab GERD
