Cara agar penggunaan gawai tak merusak perkembangan jiwa anak, ini tipsnya, antara lain dampingi anak

JAKARTA INSIDER - Zaman teknologi canggih saat ini tidak bisa dielakkan penggunaan gadget atau gawai oleh anak, meski bisa berdampak jelek teehadap perkembangan anak.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, pada 2020, pengguna internet di Indonesia sebanyak 196,7 juta.

Pengguna internet itu dipastikan di dalamnya ada anak-anak yang juga sudah kecanduan bermain gawai/handphone.

Baca Juga: Bantuan Iran untuk Rusia semakin nyata, kini pemerintah Iran sepakat kirim drone dan rudal ke Moskow

Bagaimana agar penggunaan gawai itu tidak menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan jiwa anak?.

Dirangkum JAKARTA INSIDER dari berbagai sumber pada Minggu (16/10/2022), berikut tips agar gawai tidak merusak perkembangan jiwa anak dan sebaliknya justru bisa bermanfaat.

1. Dampingi anak saat bermain gawai sembari berdialog menjelaskan hal - hal yang terkait tontonan anak.

Baca Juga: Hukum suami memukuli istri menurut Islam, Bagaimanakah? Begini jawaban Buya Yahya

2. Batasi atau atur waktu menggunakan gawai khususnya agar tidak mengganggu jam belajar, bermain dan istrirahat anak.

3. Mengatur batasan tontonan, termasuk dalam bermain di dunia maya.

Untuk mengurangi kecanduan anak bermain gawai, orang tua harus bisa menyiapkan waktu untuk bermain atau bercerita dengan anak.

Baca Juga: Terungkap! Ini kronologi hilangnya Adzra Nabila, mahasiswi IPB yang terjang banjir di Bogor

Bagaimana pun bermain secara fisik lebih baik daripada lewat gawai.

Bermain, bisa melatih perkembangan motorik anak agar lebih optimal.

Berteman dan bermain dengan teman, melatih kemampuan sosial dan emosional anak.

Kemampuan sosial dan emosinal yang terasah dan terjaga akan berdampak positif pada perkembangan jiwa anak.