Manfaat tak terduga diet ketogenik, baik bagi kesehatan

photo author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 23:20 WIB
Diet ketogenic memiliki banyak manfaat bagi tubuh
Diet ketogenic memiliki banyak manfaat bagi tubuh

JAKARTA INSIDER – Diet ketogenik (diet keto) terbilang masih banyak digemari di kalangan pencinta diet. Pasalnya diet keto merupakan cara cepat menurunkan berat Badan, plus ragam manfaat lain bagi kesehatan.

Dalam satu sampai dua hari diet keto, tidak jarang sesorang mengalami “keto flu” saat tiba-tiba mengalami sakit kepala, kelelahan, kebingungan dan mual.

Hal itu wajar dialami selama proses diet keto. Keto flu menjadi gejala awal saat tubuh mengalami perubahan pembakaran glukosa (gula dari karbohidrat) menjadi energi ke pembakaran lemak, atau yang disebut dengan istilah proses ketosis.

Baca Juga: Detik-detik tembok MTSN 19 Jakarta roboh, begini kesaksian seorang siswi

Melansir dari The healthy, saat proses pembakaran lemak berhasil terlewati, akan terjadi perubahan pada stok energi. Tubuh akan terasa memiliki lebih banyak energi dan daya tahan yang besar. Karena ketika menggunakan lemak sebagai bahan bakar, daya tahan kita akan meningkat dan lebih berkelanjutan.

Manfaat lainnya dari diet keto yaitu dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Menurut penelitian, hal ini dikarenakan manfaat pelindung otak dari aupan lemak sehat dan kadar gula rendah.

Selanjutnya, diet keto dapat memberikan perlindungan terhadap diabetes tipe 2. Karena diet ini memotong karbohidrat harian menjadi kurang dari 20 gram. Hal ini berarti dapat membantu sesorang dengan diagnosis diabetes.

Baca Juga: Penting! Tips jitu mengatasi tabung gas mendesis

Akumulasi lemak di organ hati umumnya sering dikaitkan dengan prediabetes dan diabetes tipe 2. Hati yang berlemak merupakan penyakit dan dapat merusak. Pasien dengan risiko perlemakan hati mungkin dapat merencanakan diet ini.

Peradangan secara langsung terkait dengan banyak kondisi kesehatan yang berbeda, seperti penyakit jantung, diabetes, radang sendi, dan kondisi autoimun. Dokter dapat mengukur tingkat peradangan dengan menggunakan tes darah untuk protein C-reaktif sensitivitas tinggi (hsCRP) dan jumlah sel darah putih (WBC).

Dalam sebuah penelitian, pasien mengalami penurunan hsCRP sebanyak 39 persen, dan sel darah putih berkurang sekitar 9 persen. Hasil tersebut terlihat setelah menjalani diet rendah karbohidrat atau diet keto.

Baca Juga: Mengapa Gas Elpiji di Dapur Cepat Habis?

Saat periode awal diet keto atau sebelum selesainya periode penyesuaian (3 hingga 5 hari setelah memulai keto) akan mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Tetapi hal itu akan berakhir setelah tubuh menyesuaikan diri dengan ketosis dan membakar lemak yang tersimpan. Diet keto dapat membuat tidur lebih nyenyak juga rileks.

Penelitian awal menunjukkan diet keto dapat memperlambat pertumbuhan kanker dan tumor. Sel kanker memiliki banyak reseptor insulin, membuatnya berkembang di lingkungan tinggi gula darah dan isulin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB
X