JAKARTA INSIDER - Bagi ibu yang pertama kali hamil pasti merasakan aneh dan berbeda pada dirinya.
Ketika sebelum hamil badan masih langsing dan ramping, setelah hamil berat badan bertambah dan terjadi perubahan dari perut yang semakin membesar, terkadang kaki juga bengkak.
Setiap perempuan, perubahan yang dialami selama hamil akan menimbulkan stres.
Berbagai upaya harus terus dilakukan untuk menghindari stres pada saat hamil supaya bayinya juga tidak ikutan stres.
Kondisi umumnya normal saat hamil, tetapi perlu mengelola stres dengan baik supaya tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada dirinya dan juga janin. Jika ibu stres saat hamil akan berpengaruh juga ke janinnya.
Stres saat hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan hormon, proses kehamilan yang berat, atau tegang menjelang masa persalinan. Saat mengalami stres, ibu hamil (bumil) akan sulit mengendalikan emosi.
Jika tidak dikelola dengan baik, stres yang muncul saat hamil dapat meningkatkan risiko preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil), keguguran, kelahiran prematur, hingga berat badan bayi lahir rendah.
Saat sering stres, bumil juga bisa lebih sering mengalami berbagai keluhan, misalnya mual, sariawan, dan tidak nafsu makan, pusing, perdarahan.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari alodokter.com pada Sabtu (18/2/2023), menjelaskan cafa mengatasi stres saat hamil.
Cara mengatasi stres saat hamil yaitu :
1. Tidur yang cukup
Usahakan bumil mempunyai waktu yang cukup. Saat tidur, otak akan mengendalikan saraf yang membantu tubuh untuk mengatasi stres. Namun, mencukupi waktu tidur bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh ibu hamil, terutama pada trimester ketiga (28 minggu - 40 minggu) kehamilan.