JAKARTA INSIDER – Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular.
Penularan campak melalui saluran napas melalui butiran liur di udara yang keluar pada saat penderita batuk dan bersin.
Penyakit campak ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal.
Bila sangat mudah menular, perlukah pasien campak diisolasi?
Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sekaligus spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan tropis anak Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.TropPaed menyatakan, penderita campak memang sebaiknya dirawat di ruang khusus atau melakukan isolasi agar tak menularkan maupun tertular virus lainnya.
"Anak yang terkena campak itu daya tularnya lebih tinggi dari Covid. 10 kali lipat. Dia menularkan dari udara, dari ludah, dari kontak secara langsung juga bisa. Jadi yang paling efektif memang isolasi. Isolasi itu artinya dirawat di ruangan tersendiri. Kurang lebih dibutuhkan selama seminggu," terang Hinky, melansir Antara, Senin (06/02/2023).
Tak hanya di rumah, jika dirawat di rumah sakit, seorang yang terkena campak sebaiknya juga dirawat di ruang tersendiri.
Selain itu, petugas kesehatan pun juga harus menggunakan pakaian pelindung untuk melindungi diri.
"Kalau pun dirawat di rumah sakit, harus dirawat di ruang khusus. Di ruang isolasi. Supaya tidak menularkan pada anak lain, juga terhadap petugas kesehatannya. Petugasnya juga harus sudah vaksin dan menggunakan alat pelindung diri," jelas Hinky.
Baca Juga: Menikah hingga salat, inilah 5 amal kebaikan yang tidak boleh ditunda dikerjakan dalam Islam
Namun, seorang yang sedang menderita campak tak hanya berpotensi menularkan saja. Hinky mengatakan, mereka yang sedang terinfeksi campak juga bisa terkena virus lain. Sebab, daya tahan tubuh seorang yang mengalami campak sedang rendah.
"Bukan hanya menularkan, dia juga berisiko terkena penyakit yang lain. Karena kan dia lagi dalam posisi daya tahan tubuhnya rendah," kata Hinky.