JAKARTA INSIDER - Merasa tubuh tak bisa digerakkan ketika tidur setengah sadar atau sering disebut dengan ketindihan?
Dalam istilah medis, ketindihan dikenal dengan sebutan sleep paralysis.
Sementara ketindihan sering dianggap sebagian orang, sesuatu yang berkaitan dengan hal mistis.
Baca Juga: 2 gol David da Silva buat Persib Bandung unggul atas Persik Kediri, Maung Bandung sementara memimpin
Karena saat sedang tidur itu seseorang merasa tubuhnya ditimpa sesuatu sehingga terasa berat yang membuat tubuh tidak dapat bergerak bahkan berbicara.
Agar tidak penasaran, yuk simak penjelasan medis dan dari sisi agama.
Menurut Sleep Foundation, seperti yang dirilis JAKARTA INSIDER dari orami.co.id, Rabu (7/12/2022), kelumpuhan tidur dikategorikan sebagai jenis parasomnia.
Baca Juga: Densus 88 minta Polres Astana Anyar dikosongkan sementara pasca ledakan bom bunuh diri
Arti ketindihan atau parasomnia merupakan perilaku abnormal saat tidur.
Kondisi ini terhubung dengan tahap rapid eye movement (REM) dari siklus tidur, sehingga kelumpuhan tidur dianggap sebagai parasomnia REM.
Gejala mendasar dari kelumpuhan tidur atau ketindihan adalah ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh. Hal ini biasanya terjadi segera setelah tertidur.
Seseorang mungkin merasa terjaga dan menyadari bahwa dirinya kehilangan kontrol otot pada tubuh.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam U.S National Library of Medicine, diperkirakan 75 persen dari gejala ketindihan saat tidur melibatkan halusinasi yang berbeda dari mimpi biasa.