JAKARTA INSIDER - Sebagian orang menyebutkan kencing manis dalam bahasa medis Diabetes Melitus (DM). Penyakit ini disebabkan kararena kadar gula terlalu tinggi.
Jika sudah terkena DM, maka anak dan cucunya akan mengalami resiko menurun kepadanya. Sehingga, kita dapat mencegah dengan mengurangi mengkonsumsi gula sejak dini.
Jika sudah terkena DM maka kita sendiri yang harus dapat mencegahnya, dan jangan meremehkan dengan penyakit ini.
Baca Juga: Resep simple bekal anak nasi sosis telur Jepang ala chef Devina Hermawan, simple dan bikin nagih!
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Tanda dan gejala Diabetes Melitus
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes.
Baca Juga: Rasanya mantap betul! Yuk intip resep olahan daging enak bistik bola ayam
Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar).
Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Ada 2 tipe Diabetes Melitus yaitu :
1. Pada DM tipe I
Gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
Baca Juga: Bingung mau jualan apa? Yuk simak Ide masakan rumahan, resep mie ayam kuah kental
2. Pada DM tipe 2