JAKARTA INSIDER - Kabar mengenai perubahan pencairan tunjangan biaya hidup (BBH) bagi peserta Magang Merdeka baru-baru ini memancing beragam reaksi.
Para pejabat dari Kementerian Pendidikan mengumumkan bahwa ke depannya, peserta magang akan menerima tunjangan ini setiap tiga bulan sekali, berbeda dengan pola sebelumnya yang diberikan bulanan.
Perubahan ini disampaikan melalui bukti chat yang menginformasikan bahwa pencairan BBH termin pertama baru akan dilakukan pada akhir Oktober atau awal November.
Penjelasan ini menekankan pada kompleksitas proses pencairan dana negara yang terlibat dalam proses tersebut.
Namun, dampak dari perubahan ini membuat banyak peserta merasa tertantang.
Mereka diharapkan mampu mengelola biaya hidup selama tiga bulan penuh tanpa ketergantungan pada pinjaman online yang berisiko.
Baca Juga: Kejadian mencurigakan di Kebun Apel Perpusat Universitas Indonesia, hampir menjadi korban penipuan
Peserta diimbau untuk menghindari langkah finansial yang dapat merugikan di masa mendatang.
Tantangan tersebut terutama dirasakan oleh peserta yang berasal dari keluarga dengan tingkat pendapatan menengah hingga rendah dan tinggal di luar area Jabodetabek.
Mereka mengikuti program ini dengan harapan mendapatkan pengalaman berharga dan pendapatan tambahan, namun sekarang dihadapkan pada tantangan mengatur keuangan dalam periode yang lebih panjang.
Baca Juga: Pendaftaran sudah dimulai! Universitas Pendidikan Indonesia kini buka Fakultas Kedokteran
Beberapa peserta merasa terdesak dengan perubahan ini dan bahkan terpaksa mencari pinjaman online sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Hal ini tentu membawa risiko finansial yang perlu diwaspadai.