Krisis kualitas udara di Jabodetabek, Presiden Jokowi pimpin rapat dan berikan arahan

2. Jangka Menengah: Beralih ke Transportasi Massal dan Kendaraan Listrik

Dalam jangka menengah, Presiden menginstruksikan untuk terus melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil.

Alih-alih, fokus harus diarahkan pada transportasi massal seperti lintas raya terpadu (LRT) dan moda raya terpadu (MRT).

Presiden optimis bahwa LRT dan MRT akan segera dioperasikan dalam waktu dekat.

Selain itu, akselerasi penggunaan kendaraan listrik juga menjadi prioritas, dengan dukungan pemerintah.

Baca Juga: Presiden Jokowi beri gelar kehormatan untuk 18 tokoh berjasa bagi Indonesia, inilah daftar lengkapnya

3. Jangka Panjang: Penguatan Mitigasi dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim

Untuk jangka panjang, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan iklim.

Pengawasan terhadap sektor industri dan pembangkit listrik, terutama yang berlokasi di sekitar Jabodetabek, menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.

Baca Juga: Mengejutkan! New York menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia, jauh lebih parah daripada Jakarta!

4. Edukasi Masyarakat: Kunci Kesuksesan

Terakhir, Presiden menegaskan perlunya upaya edukasi yang luas kepada masyarakat.

Dalam menghadapi masalah kualitas udara, partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci kesuksesan.

Edukasi ini harus mencakup pemahaman tentang dampak buruk polusi udara dan pentingnya menjaga lingkungan.

Baca Juga: Samsung BESPOKE Cube Air Purifier, solusi cerdas lawan polusi udara di Jakarta