“Ya kalau menurut saya dipersiapkan sebaiknya bagaimana mempersiapkan perkawinan (menikah),” kata psikiater Dharmawan.
“Kalau ingin menciptakan perkawinan (menikah) yang bahagia,” ujar psikiater Dharmawan.
“Nah itu jangka pendeknya, untuk jangka panjangnya soal edukasi,” tutur psikiater Dharmawan.
“Dibetulkan (soal edukasinya) gitu,” ucap psikiater Dharmawan.
psikiater Dharmawan juga beri masukan soal perbaikan sistem edukasi/ pendidikan di Indonesia.
Karena menurut psikiater Dharmawan, banyak sekali pendidikan di Indonesia yang tidak mengajarkan soal moral dan saling menghargai.
Berawal dari situlah permasalahan menurunnya minat menikah di Indonesia, menurut psikiater Dharmawan.
Baca Juga: Ari Wibowo dikabarkan dijodohkan dengan Olla Ramlan: Ya gini kalau…
Karena yang lebih mengejutkan lagi, psikiater Dharmawan pernah ungkap lulusan S1 dan S2 kualitas otaknya kurang.
Yang mana menurunnya kualitas otak lulusan S1 dan S2 tersebut mengakibatkan kalah bersaing di dunia pekerjaan/ekonomi.
Jika kalah bersaing dalam perekonomuan sudah tentu terjadi adanya kesenjangan ekonomi yang terkait dengan menurunnya minat menikah.***