gaya-hidup

Mengungkap Misteri di Balik Penyakit Autoimun: Ketika Sistem Kekebalan Tubuh Melakukan Harakiri

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:05 WIB
Penyakit autoimun masih menjadi misteri di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat dalam diri sendiri. (Freepik)

Rambut rontok

Kesulitan berkonsentrasi ("brain fog")

Penurunan berat badan atau kenaikan berat badan yang tidak wajar

Sensitivitas terhadap cahaya matahari (terutama pada lupus)

Baca Juga: Ruben Onsu beberkan pengalaman mistis dikirimi ular gaib

Gejala ini sering kali datang dan pergi dalam episode yang dikenal sebagai flare, di mana gejala menjadi lebih parah sebelum mereda kembali.

Pemicu flare dapat bervariasi, termasuk stres, infeksi, pola makan yang buruk, atau paparan lingkungan tertentu seperti polusi dan bahan kimia. Untuk mengelolanya, pasien disarankan untuk menghindari pemicu yang diketahui, menjaga pola makan sehat, beristirahat cukup, serta mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.

Pemeriksaan oleh Dokter

Mendiagnosis penyakit autoimun bukanlah proses yang sederhana. Tenaga medis akan melakukan pemeriksaan fisik serta meninjau riwayat kesehatan Anda untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Dokter akan memeriksa tubuh Anda, terutama pada area yang menunjukkan gejala. Anda juga akan diminta untuk menjelaskan keluhan yang dirasakan, kapan gejala mulai muncul, dan apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit autoimun.

Karena gejala penyakit autoimun sering kali mirip dengan kondisi lain, dokter biasanya melakukan diagnosis diferensial. Artinya, perlu dilakukan berbagai tes untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain hingga ditemukan penyebab yang paling tepat.

Baca Juga: Bisnis outsourching, komedian Sule akui penghasilan tembus Rp100 juta sebulan, tuai kecaman netizen

Pemeriksaan Lanjutan

Pemeriksaan lanjutan yang sering dilakukan untuk mendiagnosis autoimun meliputi:

Tes Darah:

Halaman:

Tags

Terkini