gaya-hidup

Kasus rabies masih tinggi di NTT dan Bali, warga diminta waspada

Sabtu, 19 April 2025 | 13:32 WIB
Kasus rabies di NTT dan Bali masih tinggi. Pastikan anjing peliharaan divaksinasi dan segera periksakan diri jika digigit hewan. (www.rri.co.id)

JAKARTA INSIDER - Kasus rabies di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali, masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan.

Data terbaru menunjukkan angka kejadian rabies di kedua daerah ini terus mencatatkan angka yang tinggi.

Dikutip dari kanal YouTube official iNews Rabies, yang sebagian besar ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan manusia.

Baca Juga: 60% korban kekerasan seksual tak melapor, takut Institusi pelaku jadi halangan

Hingga kini, beberapa kabupaten di NTT dan Bali masih tercatat sebagai daerah dengan kasus rabies tertinggi di Indonesia.

Penyebaran rabies di daerah ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya tingginya populasi anjing liar yang belum mendapatkan vaksinasi serta kesadaran masyarakat yang masih minim tentang pentingnya perlindungan terhadap hewan peliharaan.

Pemerintah setempat dan berbagai organisasi kesehatan telah berupaya menanggulangi wabah rabies dengan melakukan vaksinasi massal terhadap anjing, namun tantangan besar masih ada karena kurangnya pengawasan terhadap peredaran hewan-hewan liar.

Baca Juga: Kajati Lampung tahan mantan Bupati Lampung Timur terkait kasus korupsi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dr. Maria Intan, mengimbau warga agar selalu waspada terhadap ancaman rabies.

Setiap kali digigit atau terkontaminasi air liur hewan yang diduga terinfeksi, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Penanganan cepat sangat penting agar tidak berkembang menjadi infeksi yang fatal," ujarnya.

Baca Juga: KKP tangkap 2 kapal Vietnam pencuri ikan di perairan Natuna

Selain itu, vaksinasi massal yang ditujukan pada anjing diharapkan dapat mengurangi penyebaran penyakit ini dalam jangka panjang.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan hewan, terutama anjing yang tidak diketahui status kesehatannya.

Halaman:

Tags

Terkini