JAKARTA INSIDER - Puluhan orang dievakuasi dari rumah mereka di provinsi Cordoba, Argentina tengah pada hari Selasa saat kebakaran hutan berkembang pesat di tengah gelombang panas yang intens.
Gambar dan video dari daerah tersebut menunjukkan kobaran api besar di bukit yang mengelilingi daerah yang padat penduduk, sementara para petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang telah mencapai beberapa rumah di wilayah tersebut.
Belum jelas berapa banyak rumah yang terkena dampak dari kobaran api tersebut.
Baca Juga: Dirawat di Rumah Sakit Singapura, Luhut Binsar Pandjaitan ceritakan kondisi terkini
Sebanyak 960 petugas pemadam kebakaran sedang berjuang untuk memerangi kebakaran hutan dengan delapan pesawat pemadam kebakaran dan dua helikopter, demikian pemerintah provinsi mengatakan pada Selasa malam.
Media lokal melaporkan bahwa puluhan orang telah dievakuasi.
Ada harapan bahwa hujan yang diharapkan pada malam Selasa dan dini hari Rabu dapat membantu meredakan kebakaran yang telah menyebar dengan cepat akibat angin kencang.
Baca Juga: Tragis! Manajer dengan gaji 10 juta per bulan terjerat pinjaman online hingga lebih dari 100 juta
Ungkap Pemerintah Cordoba Juan Schiaretti,"Saya mengajak penduduk untuk menghormati petunjuk petugas pemadam kebakaran dan otoritas yang sedang bekerja di daerah terkena dampak. Hal terpenting adalah menyelamatkan nyawa, di mana evakuasi diperlukan, akan dilakukan,"
Menurut Argentina’s National Fire Management Service, pada Selasa terdapat lima kebakaran hutan yang masih aktif di wilayah tersebut.
Seorang pria bernama Ulises Xarate, 27 tahun, telah ditahan dengan tuduhan menyulut api pada hari Senin sore di daerah dekat kota Villa Carlos Paz di wilayah Punilla provinsi tersebut, menurut media lokal yang mengutip jaksa penuntut Jorgelina Gómez.
Baca Juga: Melalui Asah Digital, pemuda Indonesia tingkatkan keterampilan di era digital
Xarate dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia membuat api unggun untuk membuat kopi dan kehilangan kendali atas kobaran api akibat angin kencang.
Pemerintah provinsi mengatakan telah mengirim truk dengan air minum, makanan, kasur, dan selimut ke daerah yang terkena dampak.