Kualitas udara yang buruk ternyata memiliki dampak yang jauh lebih dalam daripada yang kita bayangkan.
Menurut Indeks Harapan Hidup Kualitas Udara (IHKU), setiap tambahan 10 mikrogram per meter kubik (µg/m³) PM2,5 dalam udara dapat mengurangi harapan hidup sekitar 0,98 tahun.
Hal ini menjadikan polusi udara sebagai risiko terbesar bagi kesehatan manusia, bahkan melebihi risiko dari merokok, alkohol, obat-obatan, dan konflik.
Baca Juga: Setelah diberi peringatan keras, Cinta Mega anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan dipecat
Indonesia, khususnya Jakarta, menghadapi kenyataan pahit.
Negara ini menempati peringkat kesembilan dalam daftar negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Warga Jakarta yang terus terpapar kualitas udara yang buruk dapat mengalami risiko kehilangan hingga 4,8 tahun harapan hidup.
Tindakan Preventif: Menghadapi Ancaman
Meskipun gambaran ini memprihatinkan, individu masih memiliki peran dalam mengurangi dampak negatif ini.
Memantau kualitas udara dan menyesuaikan aktivitas di luar ruangan dapat membantu melindungi kesehatan.
Ketika kualitas udara dikategorikan "tidak sehat" atau lebih buruk, sebaiknya batasi waktu di luar ruangan, terutama saat berolahraga.
Namun, saat kualitas udara mencapai tingkat "sedang" atau "tidak sehat bagi kelompok sensitif", risiko dapat dikurangi.
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan kesadaran kolektif, masyarakat Jakarta dapat menghadapi ancaman polusi udara dengan lebih baik dan melindungi kesehatan serta harapan hidup mereka di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks.***
Artikel Terkait
Anies Baswedan naik transportasi umum MRT Jakarta, tanpa pengawalan atau pendampingan khusus
Setelah diberi peringatan keras, Cinta Mega anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan dipecat
FIFA ketok palu! Jakarta International Stadium tidak cocok untuk FIFA U17 World Cup, perlu ganti rumput
Mudah dan efisien! Wilson Cuaca rancang tas ransel khusus founder yang sering terbang Jakarta Singapura
Samsung BESPOKE Cube Air Purifier, solusi cerdas lawan polusi udara di Jakarta