Mahasiswa baru UNS Surakarta terpaksa menjual karya lukisan pribadi demi bayar UKT

JAKARTA INSIDER - Krisna Ramadhan, seorang mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, tengah menghadapi tantangan yang berat dalam membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan pihak kampus.

Krisna, yang baru saja lulus Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), mendapati bahwa dia tergolong dalam UKT golongan 3 yang besarnya sulit dijangkau dengan penghasilan orang tuanya yang tidak menentu.

Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya pada 30 Juni 2023, Krisna dengan rasa berat hati mengungkapkan situasinya dan memberitahu pengikutnya bahwa ia akan menjual karya-karya lukisannya serta menerima pesanan lukisan kustom sebagai upaya untuk mengumpulkan dana yang diperlukan.

Baca Juga: UMM Toxic dan Tidak Layak: Pengalaman Mahasiswa yang Berhijrah ke Universitas Brawijaya

Beberapa ukuran lukisan yang ditawarkan antara lain 20x20cm, 40x60cm, dan A4 dengan harga yang disesuaikan dengan keikhlasan pembeli.

Krisna mengungkapkan kegelisahan dan kebingungannya dalam menjalani situasi ini, dengan mengutip pesan dalam cuitannya yang berbunyi, "Bener-bener gak tahu mau ngapain lagi demi Allah, 4 hari harus kekumpul 4 juta."

Ia merasa terpanggil untuk mencari solusi demi meringankan beban finansial yang dihadapinya agar dapat terus mengejar pendidikan yang diinginkannya.

Baca Juga: Peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-77: Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit Berdiri Berdampingan

Keputusan Krisna untuk menjual karya lukisannya menunjukkan keberanian dan dedikasi untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi tantangan.

Melalui akun Twitter-nya, ia juga menyebutkan bahwa ia menerima komisi ilustrasi digital maupun manual serta membuka kelas gambar bagi yang tertarik.

Namun, dalam respons terhadap cuitan Krisna, seorang netizen dengan akun @labialslash memberikan saran untuk mengajukan sanggah UKT atau mencoba keringanan UKT.

Baca Juga: Bukan di Masjid Istiqlal, Presiden Jokowi Salah Idul Adha di Istana Yogyakarta

Krisna kemudian menjawab bahwa ia sudah mencoba menghubungi pihak berwenang terkait, namun belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Ia mengungkapkan terima kasih atas saran tersebut dan berbagi informasi bahwa ia baru saja mendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) dan menunggu proses seleksi yang dilakukan oleh pihak kampus.