Melansir laman mitrakeluarga.com, anemia aplastik merupakan kondisi dimana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan, anemia jenis ini mampu memberhentikan produksi sel darah putih dan trombosit.
Anemia aplastik tidaklah sama dengan anemia yang sering terjadi pada umumnya, yaitu anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah kondisi kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.
Gejala yang dialami oleh penderita anemia aplastik dengan anemia hemolitik hampir serupa, yaitu mudah lemas dan lesu. Akan tetapi, penderita anemia aplastik lebih sensitif terhadap imunitas dan infeksi. Sehingga, penderitanya mudah terkena luka, pendarahan, mimisan, gusi berdarah, dan memar tanpa alasan yang jelas.
Siapa saja bisa terkena anemia aplastik, baik anak maupun dewasa, laki-laki atau perempuan.
Baca Juga: Bunda, tanaman pengusir nyamuk tak cuma Lavender, loh. Ada Zodia hingga sereh wangi.
Bisa diwariskan
Anemia aplastik memang bukanlah penyakit genetik, namun bisa diwariskan.
Anemia aplastik yang bersifat genetik biasanya menyerang kalangan muda yang diturunkan dari keluarganya. Meskipun sangat jarang terjadi, anemia aplastik yang berasal dari genetik cenderung lebih tinggi untuk terkena leukimia. Maka dari itu, dibutuhkan tes dan perawatan khusus.
Umumnya, anemia jenis ini menyerang imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus, obat-obatan kimia, serta paparan cahaya radiasi jika sedang dalam perawatan kemoterapi bagi pasien kanker.
Baca Juga: 6 Ide bisnis modal kecil dijamin cepat cuan, mulai dari waralaba hingga buka toko online
Itulah informasi tentang anemia aplastik yang kini diderita Babe Cabita. Mendoakan semoga Babe segera kembali sehat seperti sedia kala.***