Kasus HIV di Indonesia meningkat, banyak orang tidak sadar terinfeksi

Gejala awal infeksi HIV termasuk sakit kepala, demam, kelelahan, hilang nafsu makan, ruam, nyeri otot, dan diare.

Adapun gejala awal ini biasanya muncul dalam dua hingga empat minggu setelah tertular virus.

Baca Juga: 9 Ciri orang yang mempunyai ilmu sihir dan santet, harap Anda waspada!

Penyakit HIV memiliki tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap kedua, dan AIDS sebagai tahap terakhir.

Jika tidak diobati sejak tahap awal, HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena kanker serta infeksi kuman seperti virus, bakteri, dan jamur.

Disebutkan pada tahun 2023, jumlah orang dengan HIV di Indonesia mencapai sekitar 526.841 orang.

Namun, hanya sekitar 429.251 orang yang menyadari bahwa mereka terinfeksi, sedangkan sekitar 100.000 orang lainnya tidak menyadari status HIV mereka.

Baca Juga: 8 Ciri orang terkena sihir dan santet, menurut ahli spiritual Master Rizha, yuk simak!

Banyak orang tidak menyadari infeksi HIV karena gejala awalnya muncul setelah waktu inkubasi yang cukup lama, sekitar 5 hingga 10 tahun, tergantung pada sistem kekebalan tubuh individu.

Meskipun tanpa gejala, mereka masih dapat menularkan virus kepada orang lain, yang menjadi ancaman utama penyebaran HIV yang tidak terkendali di masyarakat.

Kasus HIV di kalangan ibu rumah tangga mendominasi statistik, di mana 35% ibu rumah tangga terinfeksi HIV. Penularan HIV dari suami ke istri menyumbang sebesar 30% dan menyebabkan peningkatan kasus baru HIV pada ibu rumah tangga sebanyak 5100 setiap tahunnya.

Baca Juga: 5 Ciri ular yang digunakan perantara sihir dan santet, yuk simak!

Selain rendahnya pengetahuan tentang pencegahan HIV ini, dan perilaku seksual berisiko menjadi faktor utama penularan HIV di kalangan ibu rumah tangga.

Anak-anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV berisiko tertular virus tersebut. Penularan dapat terjadi selama kehamilan, proses melahirkan, atau bahkan saat menyusui.

Saat ini, terdapat sekitar 14.150 kasus HIV pada anak usia 1 hingga 14 tahun, dan jumlahnya terus meningkat sekitar 700 hingga 1000 kasus setiap tahunnya.