Terbukti ganggu sistem pernafasan, dokter minta jauhkan anak dari perokok aktif rokok elektrik

photo author
- Minggu, 28 Mei 2023 | 16:55 WIB
Ilustrasi. Rokok elektrik terbukti berbahaya bagi anak-anak
Ilustrasi. Rokok elektrik terbukti berbahaya bagi anak-anak

JAKARTA INSIDER – Meskipun rokok elektrik dikampanyekan sebagai rokok yang lebih aman ketimbang rokok konvensional berbahan tembakau, ternyata bahayanya tak jauh beda.

Para pakar menyebutkan, rokok elektrik tidak hanya membahayakan penggunanya namun juga bagi perokok pasif seperti anak-anak.

Hal ini karena aerosol atau uap yang keluar dari rokok elektrik, yang berasal dari bahan kimia dapat menyebabkan sejumlah penyakit bagi anak anak, salah satunya dapat merusak paru-paru.

Baca Juga: Dipuji IMF, Ketua DPD LaNyalla minta pemerintah introspeksi: Ekonomi jangan hanya tumbuh, tapi harus merata

Seperti dijelaskan dokter spesialis Anak Subspesialisasi Pulmonologi Respirologi IDAI & Sekretaris Satgas Penanggulangan Bencana IDAI Dimas Dwi Saputro, rokok elektrik menghasilkan aerosol (asap) dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin-obat adiktif.

“Walaupun zat adiktif lebih sedikit dibandingkan rokok konvensional, namun ada bahan kimia lain, termasuk timbal dan senyawa organik lain yang mudah menguap sehingga aerosol ini dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan kanker," jelasnya dalam Seminar Media dan Awam “Hari Tanpa Tembakau Sedunia”, Sabtu (27/5/2023).

Dimas mengatakan, rokok elektrik bisa menyebabkan EVALI, singkatan dari e-cigarette or vaping product use associated lung injury. Ini merupakan penyakit paru terkait rokok elektrik.

Baca Juga: Inilah 5 kucing paling tajir sedunia, ada yang berharta Rp 1,5 triliun!

Di Amerika, per 5 November 2019 terdapat 2.051 kasus EVALI dengan 39 pasien meninggal dunia.

"Rokok elektrik disebut mengandung 29 sampel cairan bilas bronkus alveolar (BAL), 100 persen mengandung vitamin E asetat, 82 persen mengandung THC, 62 persen mengandung nikotin," jelas Dimas.

Dilansir dari People, para pasien yang mengalami EVALI akan terkena gejala seperti pneumonia yaitu batuk, nyeri dada, dan sesak napas. Di samping itu, gejala lainnya adalah sakit perut, mual, muntah, dan diare disertai demam, rasa dingin, dan penurunan berat badan.

Baca Juga: Sayangi bumi, 5 tips mudah menuju gaya hidup ramah lingkungan

"Efek berbahaya bukan hanya menggangu sistem respiratorik seperti iritasi pernapasan, abnormalitas fungsi pernapasan, efem paru, cedera epitel saluran napas, hipoksia jaringan yang menetap, EVALI. Namun juga mengganggu sistem tubuh lainnya seperti sitotoksik, stres oksidatif, peningkatan inflamasi, kerusakan fungsi endotel, peningkatan aktivasi trombosit dan leukosit, kekakuan pembuluh darah arteri, karsinogenik atau potensial karsinogenik," ujar Dimas.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada aturan aoal sanksi pidana merokok dekat anak. Spesialis psikologi forensik yang juga Konsultan Lentera Anak Foundation Reza Indragiri mengatakan, ancaman bahaya kesehatan rokok elektrik pada anak-anak masih kasat mata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Rekomendasi

Terkini

X