JAKARTA INSIDER – Tahukah Anda, ternyata tidur yang berkualitas bisa membuat panjang umur seseorang, demikian menurut para ahli.
Dalam sebuah studi terbaru diungkap, jika seseorang memenuhi empat kriteria tidur berkualitas maka akan menambah harapan hidupnya lebih panjang selama 4,7 tahun untuk pria dan 2,4 tahun untuk wanita.
Melansir laman Express, empat ukuran tidur berkualitas itu yakni: (1) tidur tujuh atau delapan jam setiap malam, (2) mengalami sulit tidur tidak lebih dari dua kali sepekan, (3) tidak menggunakan obat tidur apapun, dan (4) merasa cukup istirahat saat bangun tidur setidaknya lima hari sepekan.
Baca Juga: 21 RT di 3 wilayah Jakarta terendam banjir, 3 ruas jalan tergenang air akibat hujan semalam
"Jika orang memiliki semua perilaku tidur yang ideal ini, mereka cenderung hidup lebih lama," ujar penulis studi dan rekan klinis dalam kedokteran di Harvard Medical School, dr Frank Qian seperti dilansir dari laman Express, Jumat (24/2/2023).
Temuan baru ini menunjukkan orang muda yang memiliki kebiasaan tidur berkualitas lebih kecil kemungkinannya untuk mati muda.
"Penting bagi orang muda untuk memahami bahwa banyak perilaku kesehatan yang terakumulasi dari waktu ke waktu," tuturnya.
Baca Juga: BMKG beri peringatan dini potensi hujan lebat, angin kencang, dan petir di sejumlah wilayah ini
Menurut Frank Qian, tidak ada kata terlambat untuk berolahraga atau berhenti merokok. Anda pun harus lebih sering mmeperhatikan aktivitas tidur.
Dia menyebut sekitar delapan persen kematian dari penyebab apa pun dapat dikaitkan dengan pola tidur yang buruk.
"Saya pikir temuan ini menekankan bahwa tidur yang cukup, tidaklah cukup. Anda benar-benar harus tidur nyenyak dan tidak banyak kesulitan dan tetap tertidur," ungkapnya.
Baca Juga: Menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri saat Dirjen Pajak kritisi soal gaya hidup mewah
Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 172 ribu orang dewasa Amerika, dengan usia rata-rata 50 tahun.
Peserta diamati selama rata-rata 4,3 tahun, di mana 8.681 dari mereka meninggal. Dari kematian tersebut, 30 persen disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, 24 persen disebabkan oleh kanker, dan 46 persen disebabkan oleh penyebab lain.
