JAKARTA INSIDER - Banyak orang mengalami masalah susah buang air besar (BAB) saat berpuasa.
Hal ini bisa membuat perut terasa penuh, tidak nyaman, hingga menurunkan energi untuk menjalani aktivitas harian.
Lalu, apa sebenarnya penyebab susah BAB saat puasa, dan bagaimana cara mengatasinya?
Dikutip dari laman www.tribratanews.polri.go.id Salah satu penyebab utama sembelit saat puasa adalah kurangnya konsumsi serat.
Serat berperan penting dalam melancarkan pencernaan, tetapi banyak orang cenderung mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah serat saat sahur dan berbuka.
Jika tidak mencukupi kebutuhan air saat sahur dan berbuka, tubuh akan menyerap lebih banyak air dari usus besar, sehingga feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Selama bulan puasa, sebagian orang mengurangi aktivitas fisik untuk menghemat energi.
Padahal, kurangnya pergerakan tubuh dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga menyebabkan sembelit.
Pola makan yang berubah secara drastis selama Ramadan, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan susah BAB.
Konsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian saat sahur dan berbuka untuk membantu melancarkan BAB.
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum minimal 8 gelas air per hari. Gunakan pola 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan sisanya setelah tarawih hingga sebelum tidur.
Lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki setelah berbuka atau melakukan peregangan agar sistem pencernaan tetap aktif.
Kurangi makanan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti gorengan, makanan olahan, dan minuman berkafein.
Dengan menjaga pola makan sehat dan cukup minum air, Anda bisa menghindari masalah susah BAB selama puasa dan menjalani Ramadan dengan lebih nyaman.
