HighScope Indonesia: Pendidikan konstruktif untuk kembangkan potensi anak

JAKARTA INSIDER - HighScope Indonesia, lembaga pendidikan yang berakar pada pendekatan pembelajaran konstruktif, telah membuktikan kesuksesannya dalam membantu anak-anak mengembangkan pemahaman mereka tentang dunia.

Dengan memadukan filsafat konstruktivisme dan gagasan Piaget, HighScope Indonesia menekankan pentingnya pengalaman dan refleksi anak dalam membangun pengetahuan mereka.

Filosofi ini diterapkan di semua tingkatan pendidikan, mulai dari pengetahuan konkret hingga pemikiran abstrak.

Baca Juga: ACS Jakarta: Membekali generasi muda Indonesia dengan pendidikan berkualitas internasional

David Weikart, pendiri HighScope Educational Research Foundation, adalah tokoh yang menerjemahkan gagasan ini ke dalam praktik pendidikan.

Pendekatan ini mendukung siswa dalam mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, mengenali keberhasilan dan kegagalan, serta membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia.

Selain pendidikan akademis, HighScope Indonesia juga fokus pada hubungan intrapersonal dan interpersonal, serta pengembangan kapasitas fisik anak-anak.

Baca Juga: Sekolah Cita Buana: Mengukir perjalanan pendidikan berkualitas di Indonesia

Dengan mendengarkan pandangan para ahli dan umpan balik dari orangtua, HighScope mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kepercayaan diri, kolaborasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi, sebagai tujuan utama pembelajaran.

HighScope Indonesia memiliki visi menjadi pemimpin inovatif dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Mereka bertujuan membantu anak-anak Indonesia berkembang secara holistik dan bersaing di tingkat internasional.

Baca Juga: Jakarta Academics: Pendidikan berkualitas internasional di kenyamanan rumah

Sejarah HighScope dimulai pada tahun 1962 dengan penemuan David Weikart melalui Proyek Perry Preschool.

Kini, HighScope telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, di mana mereka memiliki 11 kampus dengan lebih dari 3000 siswa.