Sebelumnya, pemerintah juga telah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020.
Baca Juga: Tanggapi konten mandi lumpur live di TikTok, Deddy Corbuzier: Heh anak monyet!
Larangan ekspor bijih nikel tersebut membuat Indonesia berhasil meningkatkan nilai ekspor nikel hingga 19 kali lipat.
Dari nilai ekspor nikel yang semula hanya Rp17 triliun atau 1,1 miliar dolar AS di akhir tahun 2014 menjadi Rp326 triliun atau 20,9 miliar dolar AS di 2021.
“Perkiraan saya, tahun ini akan tembus lebih dari Rp468 triliun atau lebih dari 30 miliar dolar AS," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Stop perang! Yuk intip resep Okroshka makanan favorit orang Ukraina dan Rusia yang mudah dan praktis
Presiden Jokowi pun menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan industri pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.
Mulai dari pengurangan ekspor bahan mentah dan meningkatkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri.
“Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi di dalam negeri agar nilai tambah dinikmati di dalam negeri untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat,"ujar Jokowi.***
Artikel Terkait
Tolak kirim tank tempur ke Ukraina, Jerman angkat Boris Pistorius sebagai Menhan gantikan Christine Lambrecht
Perang Ukraina sebenarnya bisa dicegah kalau hal ini dilakukan NATO, PM Finlandia
Dituntut 12 tahun penjara, ahli sebut Richard Eliezer bisa saja bebas karena ada daya paksa dari seseorang...
Stop perang! Yuk intip resep Okroshka makanan favorit orang Ukraina dan Rusia yang mudah dan praktis
Panas, dari soal Ayu Ting Ting, Nikita Mirzani bongkar Ivan Gunawan ketahuan ke dukun mau santet Nyai!