Pasca KTT G20, Indonesia semakin optimistis bisa mempercepat transisi energi

photo author
- Sabtu, 19 November 2022 | 18:16 WIB
Indonesia akan terima pendanaan transisi energi bersih hingga US$ 20 miliar dalam program JETP yang diluncurkan saat KTT G20 Bali yang dipimpin Presiden Jokowi. (BPMI Setpres)
Indonesia akan terima pendanaan transisi energi bersih hingga US$ 20 miliar dalam program JETP yang diluncurkan saat KTT G20 Bali yang dipimpin Presiden Jokowi. (BPMI Setpres)

JAKARTA INSIDER - Pemerintah Indonesia semakin optimistis bisa mempercepat transisi energi karena pemerintah Amerika Serikat dan Jepang bersiap mendukung pendanaan proyek itu.

Transisi energi yang merupakan proses pengalihan sumber energi dari sumber berbasis bahan bakar fosil.

Pengalihan ini ditujukan pada sumber-sumber yang tidak menghasilkan emisi karbon itu, dilakukan Indonesia melalui penciptaan dan penggunaan energi baru terbarukan serta efisiensi energi.

Baca Juga: Ingin pensiun kaya di usia muda? Lakukan hal ini di umur 20 an, usia 40 tahun bisa santai menikmati hidup

Pemerintah Amerika Serikat telah meluncurkan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang salah satunya untuk membantu melakukan transisi energi.

PGII juga berkomitmen akan menginvestasikan total 600 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Sementara Jepang dengan Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia juga sudah diberi komitmen sebesar 20 miliar dolar AS.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia Qatar 2022, Timnas Polandia berangkat dikawal Jet Tempur F-16

"Tentu, ini akan mendorong percepatan dari dekarbonisasi di Indonesia,” ujar Menko Airlangga Hartarto, seperti yang dirilis JAKARTA INSIDER dari laman indonesia.go.id, Sabtu (19/11/2022).

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11/2022), Airlangga Hartarto menyampaikan, dalam lampiran G20 Action for Strong and Inclusive Recovery terdapat basket 1 yang merupakan basket trilateral, dimana di dalamnya ada 33 di sektor transisi energi.

“Carbon capture and storage juga masuk dalam basket tersebut," ujar Menko Airlangga.

Baca Juga: Makin lengket, Rizky Billar tampak asik joget dengan Lesti Kejora, netizen ingatkan masa lalu

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda, dalam jumpa pers #G20updates, melalui daring, Selasa (8/11/2022), menyebutkan, bahwa para menteri bidang energi negara-negara G20 mengharapkan percepatan transisi energi menjadi komitmen bersama.

"Hal itu menjadi bagian dari solusi kunci mengatasi krisis energi global yang sedang terjadi saat ini," katanya.

"Negara G20 sepakat untuk mempercepat transisi energi termasuk memastikan tercapainya target pembangunan global berkelanjutan, di tahun 2030. Khususnya untuk akses energi modern yang handal, berkelanjutan dan terjangkau bagi semua," ujar Yudo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X