JAKARTA INSIDER - Kini emas menjadi salah satu tabungan yang diidam-idamkan oleh semua orang.
Apalagi jika emas yang dimiliki dijual berpuluh-puluh tahun yang akan datang, maka akan mengalami keuntungan yang banyak.
Oleh karenanya kini masyarakat Indonesia berlomba-lomba menabung emas, mulai dari emas perhiasan hingga emas logam.
Baca Juga: Mengaku terkejut dengan kasus KDRT yang dialami Venna Melinda, begini tanggapan Natasha Wilona
Untuk investasi masa depan emas logam juga sangat menguntungkan, apalagi untuk tabungan sekolah anak di tahun-tahun berikutnya akan lebih aman dan mendapatkan laba berlipat-lipat.
Emas logam bisa juga ditabung dengan sedikit-sedikit, pada akhirnya akan terkumpul banyak dan menjadi investasi yang menjanjikan.
Harga emas saat ini sedang naik secara perlahan, sehingga pembeli harus menyisihkan uanh sedikit demi sedikit untuk membeli emas secara teratur minimal setiap tahun sekali.
Dengan menabung emas tidak ada ruginya, malah keuntungan semakin naik drastis di kemudian hari.
Baca Juga: Kerap meresahkan, Polisi bekuk dua pemalak sopir truk di Jakarta Barat
Dilansir dari ANTARA, saat ini harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama lima sesi berturut-turut.
Kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus tahun lalu, setelah data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan mengangkat dolar lebih tinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, merosot 12,6 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.930,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tingkat tertinggi sesi 1.949,80 dolar AS dan terendah 1.918,40 dolar AS.
Emas berjangka bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.942,60 dolar AS pada Rabu (25/1/2023), setelah terangkat 6,80 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.935,40 dolar AS pada Selasa (24/1/2023), dan menguat 0,40 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.928,60 dolar AS pada Senin (23/1/2023).
Baca Juga: Fakta baru kasus mutilasi, Ecky habisi Angela di Jakarta dan tiga kali pindah kontrakan