LII ingin mengembangkan kawasan Kepulauan Widi sebagai wisata berbasis ecotourism dengan berbagai fasilitas, seperti diving, snorkeling, dan lainnya.
Rencana pembangunan pulau tersebut, menurut Tito, akan mendorong sektor pariwisata.
Terlebih Kepulauan Widi tersebut kosong alias tidak ada orang yang bermukim.
"Tapi pengembangan pariwisata di Pulau Widi harus sesuai dengan ketentuan," katanya.
Seperti penggunaan lahan sekitar 30 persen untuk konservasi
LII yang memiliki izin pengelolaan selama 30 tahun diakui dalam tujuh tahun terakhir, tidak melakukan pengembangan apa pun.***