ekbis

Badai PHK startup menghempas, benarkah imbas resesi ekonomi?

Selasa, 22 November 2022 | 06:00 WIB
Ilustrasi badai PHK di Shoope dan GoTo (Gojek Tokopedia). (foto Freepik)

JAKARTA INSIDER - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal masih menimpa berbagai startup atau perusahaan rintisan.

Badai PHK yang terjadi ini cukup mengenaskan, pasalnya juga terjadi di perusahaan selevel decacron seperti Shoope dan GoTo (Gojek Tokopedia).

Bahkan Shoope dua kali telah melakukan PHK. GoTo juga telah melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan, menyusul kemudian ratusan karyawan perusahaan rintisan pendidikan Ruang Guru juga terkena imbas PHK.

Baca Juga: Waspada aksi penipuan! BCA tegaskan tidak pernah kenakan tarif transaksi Rp 150 ribu per bulan

Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada berbagai perusahaan startup di Indonesia, saat ini menjadi sorotan publik saat ini.

Bahkan diperkirakan gelombang PHK massal di startup yang belum reda ini, akan terus berlanjut.

Banyak yang menyalahkan bahwa PHK massal yang terjadi di startup akibat gelombang resesi ekonomi yang akan terjadi di 2023.

Baca Juga: Ini manfaat penting memiliki kartu kredit. Nomor 9 sangat krusial!

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati yang telah mencermati tren PHK perusahaan rintisan yang mulai terjadi sejak awal, dikutip JAKARTA INSIDER dari dpr.go.id pada Selasa (22/11/2022).

Kurniasih Mufidayati berpendapat bahwa perusahaan rintisan yang mendapatkan tambahan modal dari pasar global masih berfokus pada promosi dan ekspansi untuk mendapatkan pasar dengan beban biaya operasional.

"Istilahnya bakar duit dengan memberikan banyak insentif demi menarik pasar lalu dengan menarik beban SDM dengan biaya operasional yang tinggi. Sementara saat pemodal global mengalami tekanan, duit yang dibakar habis sehingga yang terpaksa dikorbankan adalah karyawan dengan PHK," ujar Kurniasih.

Baca Juga: Jack Ma bagikan tips sukses dan nikmati hidup di rentang usia 20 - 60 tahun, di posisi manakah Anda?

Kurniasih menyampaikan kekhawatirnya jika masalah PHK massal ini tidak diatasi, akan menyusul gelombang-gelombang berikutnya pada perusahaan rintisan dalam negeri.

Padahal, mayoritas perusahaan rintisan dalam negeri juga mendapatkan suntikan modal dari luar negeri.

Sementara dunia ekonomi global masih lesu dan tengah mengencangkan pinggang menunju 2023.

Halaman:

Tags

Terkini