ekbis

Dari GoTo hingga Shophee, terpaksa PHK ribuan karyawan. Senjakala startup Indonesia? Begini kata pengamat

Minggu, 20 November 2022 | 13:44 WIB
Ilustrasi. Startup ramai PHK karyawan. Senjakala startup Indonesia?

JAKARTA INSIDER - Berkarir di perusahaan startup menjadi impian milenial lima tahun terakhir. Trend perkembangan teknologi hingga tawaran gaji yang fantastis menjadi alasan.

Hal ini seiring dengan rencana pemerintah yang menargetkan Indonesia setidaknya bisa memiliki 25 startup yang berlabel unicorn pada 2024

Namun seiring berjalannya waktu, satu per satu startup anak bangsa berguguran. Gelombang PHK yang marak terjadi belakangan justru membuat banyak kalangan deg-degan.

Baca Juga: Dari GoTo hingga Shopee, inilah daftar startup yang berguguran dan terpaksa PHK karyawan

Diketahui, tiga startup jumbo yakni Shopee, Grab, dan GoTo Gojek Tokopedia melakukan layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa waktu terakhir dengan jumlah mencapai ribuan karyawan.

Pekan ini GoTo mengonfirmasi akan memangkas 1.300 pegawai atau 12 persen dari total karyawan.

Selain tiga startup jumbo tersebut, tercatat sudah ada beberapa startup yang melakukan layoff.

Di antaranya, dompet digital LinkAja yang melakukan reorganisasi dan berujung pada PHK. Kemudian, startup pendidikan Zenius Education yang mem-PHK 200 orang karyawan.

Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jawa Barat 2009-2014 Fraksi Demokrat tersangka penipuan bisnis SPBU

Platform belanja makanan segar Tanihub juga melakukan PHK dan menghentikan semua layanan business to consumer dan mulai fokus pada sektor business to business, menjadi pemasok untuk hotel, restoran, catering, dan cafe.

Ada juga startup di bidang furnitur, Fabelio. Selama pandemi penjualan furnitur turun drastis hingga Fabelio harus meminta puluhan karyawan untuk mengundurkan diri.

JD.ID juga melakukan upaya perbaikan manajemen berujung PHK demi bisa beradaptasi dengan dinamika pasar e-commerce di Indonesia.

Baca Juga: Bareskrim sudah kantongi penghina Ibu Negara Iriana Jokowi, komikus asal Yogyakarta

Menyusul langkah perusahaan-perusahaan rintisan tersebut, Mobile Premier League (MPL) platform gim juga menyatakan pamit dari Indonesia.Keputusan pamit itu juga diiringi dengan merumahkan 100 orang karyawannya.

Halaman:

Tags

Terkini