JAKARTA INSIDER – Sri Mulyani mengadakan pertemuan intensif dengan para investor besar di kota New York, Amerika Serikat. Dia menyampaiakn perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 serta penangan terhadap gejolak keuangan global.
Adapun sejumlah investor asing yang sudah menggurita itu di antaranya, Lazar, Citadel Lord Abbet, hingga Black Rock. Selain itu, juga ada Mackay Shields, HSBC AM, dan Van Eck. Di dalam pertemuan tersebut, ada banyak hal yang disampaikan menteri keuangan Indonesia itu di hadapan para investor tadi.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman Facebook Sri Mulyani Indrawati, Senin (10/10/2022), dia menyampaikan garis besar isi pertemuan yang sangat penting tersebut. Tidak hanya menyampaikan perkembangan pemulihan dan cara penanganan ekonomi di Indonesia saja, para investor asing itu juga memberikan banyak masukan.
“Saya menyampaikan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia sejak pandemi covid-19 dan sekarang dihadapkan gejolak keuangan global, krisis pangan dan energi dunia,” tulisnya mengawali.
Pada kegiatan yang diadakan beberapa hari yang lalu itu, Sri Mulyani juga membahas soal kebijakan fiscal APBN 2022 dan arah rencana untuk tahun berikutnya. Tentunya hal itu ditujukan sebagai upaya menghadapi gejolak ekonomi global yang juga akan berdampak pada Indonesia.
“Dalam pertemuan ini kita mendapat informasi update dan masukan langsung dari para investor tentang risiko gejolak keuangan global yang masih akan mengancam dunia hingga tahun depan,” lanjutnya.
Baca Juga: Lagu Mbah Dukun bikin heboh Synchronize Fest 2022
Menurut paparannya, para investor memperkirakan kondisi ekonomi sejumlah negara berkembang akan mengalami dampak yang sangat besar akibat gejolak ekonomi global ini. Namun, di sisi lain, ternyata Indonesia sendiri dinilai sebagai negara dengan kebijakan dan kinerja ekonomi dan pajak yang baik.
Namun, meski dinilai baik Indonesia tetap harus mempertahankan kinerja dan kebijakan ekonomi tersebut dalam menghadapi tantangan gejolak ekonomi yang jauh lebih besar dengan skala dunia.
“Kinerja dan kebijakan ekonomi Indonesia yang baik diharap terus terjaga dalam menghadapi gunjangan global yang tidak mudah,” tutur Sri Mulyani.
Tidak hanya membahas tentang perkembangan ekonomi dengan para investor besar, Sri Mulyani juga mengadakan pertemuan Climate Philanthropies bersama dengan direktur utaa PT SMI Edwin Sjahruzad.
Mereka membahas tentang energy transition mechanism Indonesia di sektor energi. Dalam pertemuan juga ada pembahasan berbagai isu tantangan serta kemungkinan kolaborasi pembiayaan lembaga keuangan dan Philantripies. Kolaborasi tersebut ditujukan sebagai cara dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan memenuhi komitmen net zero carbon emission.***