JAKARTA INSIDER - Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum (ketum) PDI Perjuangan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (8/10/2022).
Pertemuan tersebut Megawati membahas berbagai masalah bangsa bangsa dan negara. Tidak luput juga pembahasan tentang hal-hal terkait agenda Pemilu 2024.
Selain itu yang menjadi sorotan hidangan yang disajikan Megawati berupa makanan pendamping beras, seperti Mulai dari, jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan nasi uduk.
Baca Juga: Kucingmu tidak mau makan? Begini cara mengatasinya
Hidangan makanan yang sangat kental dengan semangat kerakyatan selaras dengan pembahasan dalam pertemuan Megawati dan Jokowi.
Pertemuan membahas terkait penanganan ancaman krisis ekonomi dan krisis pangan. Melihat kondisi Indonesia yang kapan saja bisa mengalami krisis pangan. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, kesulitan distribusi pangan, dampak perubahan lingkungan iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik sosial, termasuk akibat perang.
Sebab krisis pangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu Megawati menaruh perhatian khusus terhadap krisis ekonomi dan pangan dan berbagi pengalaman beliau dalam menuntaskan krisis pangan.
Baca Juga: Turunkan kadar gula darah dengan konsumsi air rebusan daun sirsak
"Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2.5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan," kata Hasto Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dalam postingan yang diunggah oleh akun Instagram @putranababan74 pada Minggu, (9/10/2022).
Megawati sendiri sejak bulan Maret telah menginstruksikan pemerintah untuk mendukung rakyat dalam menanam 10 jenis tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, hingga porang.
Sehingga semangat kebangsaan bisa ditujukan dengan mulai menanam makanan pendamping beras guna memenuhi kebutuhan dan siap menghadapi krisis pangan. ***