ekbis

Kerugian masyarakat korban investasi bodong dan pinjol Rp140 triliun, banyak orang Indonesia terjerat hutang?

Senin, 21 Agustus 2023 | 20:28 WIB
Kerugian masyarakat akibat investasi bodong dan pinjol Rp140 triliun, benarkah orang Indonesia terjerat hutang? (Pexels/ Karolina Grabowska)

JAKARTA INSIDER - Nampaknya informasi data terkini membuktikan bahwa banyak masyarakat atau orang Indonesia alami kerugian akibat investasi bodong dan pinjol.

Bagaimana tidak, data menunjukkan bahwa kerugian masyarakat Indonesia akibat jadi korban investasi bodong dan pinjol gagal bayar sekitar kurang lebih Rp140 triliun.

Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Tribun News menunjukkan kerugian masyarakat akibat investasi bodong dan pinjol sebesar Rp140 triliun, benarkah orang Indonesia terjerat hutang?

Baca Juga: Memasuki usia kehamilan 7 bulan, Denise Chariesta diliputi berbagai rasa ketakutan karena ini

Frederika Widyasari Dewi, selaku kepala eksekutif pengawas perilaku usaha jasa keuangan, edukasi, dan perlindungan konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut temuan data tersebut mulai dari tahun 2017 hingga 2022.

Frederika Widyasari Dewi menyebut aktivitas keuangan illegal tersebut terbagi menjadi beberapa jenis.

Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

  1. Investasi bodong/ilegal.
  2. Pinjaman online (pinjol).
  3. Gadai.

 Baca Juga: 8 Ciri orang yang sudah terkena ilmu pelet, waspada rumah tangga bisa hancur!

Pada kesempatan tersebut, Frederika Widyasari Dewi ungkap bahwa pihaknya bersama stakeholder terkait yakni kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghentikan setidaknya 6.895 sejak tahu 2017 hingga 3 Agustus 2023.

Pada saat dilakukan perincian, ada sekitar 1.194 investasi bodong ilegal di Indonesia.

Lalu ada juga sebanyak 5.450 pinjol ilegal di Indonesia. Serta 251 gadai ilegal.

Baca Juga: 8 Ciri orang yang sudah terkena ilmu pelet, waspada rumah tangga bisa hancur!

Frederika menyebut kejadian ini terjadi karena kurangnya masyarakat/orang Indonesia akan literasi keuangan.

Masyarakat atau orang Indonesia dinilai Frederika sangat minim literasi sehingga banyak yang jadi korban.

Halaman:

Tags

Terkini