ekbis

Kawan Bluebird: Membantu pelaku transportasi lokal di daerah untuk bangkit dan tumbuh bersama membangun negeri

Sabtu, 8 Juli 2023 | 08:00 WIB
Tujuan dibuatnya Kawan Bluebird guna bisa menembus tantangan disrupsi demi solidaritas membangun negeri. (Instagram/ @bluebirdmakassar)

Namun, disrupsi yang terjadi dalam periode tahun 2016 hingga 2019, disinyalir banyak perusahaan taksi konvensional menderita kerugian hingga gulung tikar, akibat tidak cukup cepat mengadopsi teknologi sehingga tidak bisa mengakomodir kebutuhan konsumen.

Baca Juga: Rencana persalinan caesar Rp90 juta, Denise Chariesta bingung dan buka donasi: Itu juga belum biaya lainnya…

Salah satu perusahaan taksi yang cukup terdampak kala itu adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Pataga. Bukan hanya ditinggalkan konsumen, taksi yang berdiri sejak 1985 itu juga ditinggalkan para pengemudinya.

Ketua Paguyuban Taksi Pataga, Sujarwo Candra pada tahun 2019 menjelaskan, “Sesuai SK Gubernur, di DIY seharusnya kuota armada taksi yang beroperasi paling tidak 1.000 unit. Namun, saat ini yang beraktivitas hanya sekitar 600-700 unit armada.”

Lebih lanjut dia mengaku bahwa fenomena kehadiran taksi daring ini muncul bagaikan tsunami, dengan dampak yang bahkan lebih buruk dari krisis ekonomi, yang ia analogikan hanya seperti badai.

Baca Juga: Banyak lowongan kerja palsu, Vindes Corp ingatkan fans supaya waspada dan terhindar dari penipuan

Pada saat itu, banyak operator taksi merugi karena tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal. Bahkan, banyak yang menjual asetnya, sebagai dampak dari penurunan drastis jumlah pengemudi kala itu.

“Di Pataga, pada kala itu, terdapat 59 unit taksi dengan 80 pengemudi. Seiring waktu, jumlah unit armada di Pataga hanya tersisa 25 unit. Pada waktu itu tidak ada dewa penolong, pilih mati atau hidup," tutur Sujarwo.

Perjuangan KSU Pataga dalam mempertahankan bisnis dan operasionalnya bukan tanpa upaya ekstra.

Baca Juga: Sinopsis Imlie season 2 episode 762 Dhairya bantu Imlie menyelesaikan Operasi ini, Arto dibantu Dhairya-Imlie

Mereka berupaya melakukan transformasi digital dengan mengimplementasikan metode pemesanan daring melalui aplikasi berbasis sistem IOS dan Android guna memberikan kemudahan layanan bagi pemakai jasa taksi Pataga.

Sayangnya, aplikasi tersebut sulit dioperasikan dan justru mempersulit transaksi jasa mereka. Akibatnya, banyak konsumen yang mengeluh dan kecewa terhadap pelayanan taksi Pataga. "Makin lama, ujian saya makin banyak," pungkasnya.

Di tengah keputusasaan itu, angin segar datang dari PT Blue Bird Tbk, yang menginisiasikan program “Kawan Bluebird”.

Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi episode 78 JAHAT! Rano-Neha siap melawan Lakshmi, Rishi membuka puasa Lakshmi

Program tersebut dibangun untuk menggalakan kerjasama operasional dengan taksi lokal daerah di beberapa propinsi di Indonesia dengan tujuan jangka panjang untuk menghidupkan kembali industri taksi lokal di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini