ekbis

Menterengnya kinerja keuangan RMKE berkat peningkatan volume penjualan batubara di tengah normalisasi harga

Kamis, 4 Mei 2023 | 06:00 WIB
Berkat kenaikan volume dan optimalisasi biaya, kinerja RMKE lebih mentereng.

Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp92,6 miliar atau meningkat sebesar 248,8% YoY dan berkontribusi sebesar 50% total laba kotor Perseroan.

Adapun margin laba kotor dari segmen batubara ini adalah sebesar 17,0%.

Baca Juga: Kerap pamer kemewahan, ini sumber gurita bisnis AKBP Achiruddin yang punya rekening puluhan miliar rupiah

Dari segmen jasa batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp216,2 miliar atau meningkat sebesar 108,5% YoY.

Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara yang meningkat masing-masing sebesar 28,5% YoY dan 55,6% YoY.

Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 28,4% ke total pendapatan Perseroan.

Baca Juga: Ternyata hanya 6,41 persen masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi

Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp92,7 miliar atau meningkat sebesar 125,4% YoY dan berkontribusi sebesar 50% total laba kotor Perseroan.

Adapun margin laba kotor dari segmen batubara ini adalah sebesar 42.9%.

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menyampaikan, “kinerja operasional Perseroan pada kuartal tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung."

Baca Juga: Segera ditinjau Jokowi, ruas jalanan Provinsi Lampung mendadak diperbaiki, Netizen: Proyek Roro Jonggrang..

"Namun Perseroan berupaya menebalkan marjin dengan mengimplementasikan strategi operasional yang dapat menekan biaya operasional, sehingga normalisasi harga batubara masih dapat diakomodir oleh peningkatan volume dan optimalisasi biaya," imbuhnya.

"Pada kuartal pertama tahun ini, Perseroan berhasil mempercepat ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 30 menit menjadi 03:22 jam per kereta sehingga berdampak membaiknya man-hour ratio to loading barge yang lebih cepat 3:01 jam," tambahnya.

"Dari aspek penggunaan bahan bakar, Perseroan berhasil menekan fuel ratio menjadi 0,85 liter/MT atau lebih efisien 0,16 liter/MT dibandingkan tahun lalu sebesar 1,02 liter/MT. Perbaikan kinerja operasional ini dapat membantu Perseroan untuk meningkatkan marjin laba di tengah normalisasi harga saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Patut diacungi jempol, PLN kembali cetak rekor kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah melalui transformasi

Halaman:

Tags

Terkini