JAKARTA INSIDER -Viral video seorang penumpang dari maskapai penerbangan Batik Air cekcok dengan pramugari gegara penyejuk udara (AC) mati saat lepas landas. Bahkan, dalam video itu penumpang menolak untuk terbang jika pendingin ruangan tetap tidak dingin.
Diketahui pesawat Batik Air tersebut memiliki nomor penerbangan nomor ID-7283 rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL), tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) pada Senin (10/4/2023).
Akibat kejadian itu, Batik Air yang merupakan bagian dari Lion Group menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi penumpang pada penerbangan tersebut.
Batik Air menjelaskan kepada penumpang dengan menginformasikan secara jelas dan transparan tentang situasi tersebut, serta memberikan solusi alternatif yang sesuai.
“Ketidaknyamanan (keluhan pesawat kurang terasa dingin dan lampu sempat padam seketika) yang terjadi pada situasi dimaksud disebabkan oleh Ground Power Unit(GPU) yang tidak bekerja secara maksimal (Ground power issue),” kata Corporate Communications Strategic of Batik air, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran pers yang diterima redaksi JAKARTA INSIDER pada Kamis (14/4).
Ground power issue adalah gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat.
Kendala dapat berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.
Baca Juga: Anak sulung aktor Barry Prima dilaporkan hilang, ada yang aneh!
“Ground Power Unit(GPU) disediakan oleh pihak ketiga atau mitra ground handling yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur,” jelas Danang.
Danang melanjutkan, Ground Power Unit (GPU) merupakan peralatan yang terpisah dari pesawat dan berfungsi sebagai pemasok kelistrikan dari luar pada pesawat. GPU biasanya terletak di area parkir pesawat dan dihubungkan ke pesawat dengan menggunakan kabel listrik yang terpasang di konektor pada pesawat.
Dengan menggunakan GPU, pesawat mendapatkan pasokan daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sistem-sistem listrik di dalam pesawat, seperti sistem penerangan, pendingin udara, sistem avionik dan lain sebagainya.
Baca Juga: Poynter dan Meta bermitra berikan dasar-dasar pemeriksaan fakta untuk jurnalis di Asia Pasifik
“Dalam operasinya GPU dikendalikan oleh operator ground handling dan bukan oleh awak pesawat,” lanjut Danang.