Pembudidaya ikan dan udang juga mendapatkan akses ke pembiayaan melalui Kabayan yang meningkat 2,5 kali lipat setiap tahunnya sejak 2020 hingga mencapai Rp692 miliar di akhir tahun 2022.
Salah satu contoh pengalaman sukses menggunakan produk dan teknologi eFishery adalah Pak Isa, seorang petani ikan nila dari Lombok.
Pak Isa berhasil meningkatkan jumlah kolamnya 6 kali lipat dalam waktu 3 tahun.
Melalui eFeeder, ia mendapatkan akses ke Kabayan dan menjual hasil panennya melalui fitur Lapak Ikan eFishery.
CEO eFishery, Gibran Huzaifah, mengungkapkan bahwa 76,5% pembudidaya ikan dan udang optimis untuk memajukan bisnis mereka di masa depan bersama eFishery.
Informasi ini didapatkan berdasarkan penelitian dari Lembaga Demografi FEB UI.
Hal ini menjadi awal yang baik bagi eFishery untuk terus tumbuh dan memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Dalam masa sulit seperti saat ini, inovasi dan teknologi dapat memberikan solusi dan membantu meningkatkan perekonomian.
eFishery menjadi salah satu contoh bahwa inovasi dan teknologi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.***