JAKARTA INSIDER- Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengungkap alokasi anggaran untuk program Sekolah Rakyat pada 2025 mencapai Rp7 triliun.
Dana ini bersumber dari APBN 2025 dan digunakan untuk kebutuhan operasional, mulai dari yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial hingga Kementerian Pekerjaan Umum.
Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta bersama Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca Juga: Berhasil Selesaikan Proses Analisis Rekening Dormant, PPATK Sebut 90 Persen Sudah Aktif Kembali
Sri Mulyani menyebut, anggaran untuk 200 Sekolah Rakyat akan naik pada tahun 2026 mendatang.
"Tahun ini sekitar Rp7 triliun untuk Kemensos maupun Kemen PU tidak semuanya di beliau, guru ada di Kemendikdasmen, ini kolaborasi semua," ujar Sri Mulyani kepada awak media di Pusdiklatbagprof Kemensos, Margaguna, Jakarta Selatan.
"Tahun depan meningkat karena operating-nya 1 tahun untuk 200 sekolah yang akan berjalan," imbuhnya.
Baca Juga: Berhasil Selesaikan Proses Analisis Rekening Dormant, PPATK Sebut 90 Persen Sudah Aktif Kembali
Sri Mulyani menambahkan, besaran anggaran berbeda di tiap kementerian.
"Ya nanti seluruhnya, kalau anggaran keseluruhan, tapi tidak semuanya di Kemensos makanya kalau Pak Mensos bilang anggarannya sekian, anggaran di PU berbeda," terangnya.
Sri Mulyani menjelaskan, alokasi tersebut diprioritaskan untuk biaya operasional, seperti asrama, listrik, laptop, hingga seragam siswa. Sementara untuk anggaran tahun 2026 akan diumumkan langsung Presiden RI, Prabowo Subianto dalam pembahasan APBN bersama DPR.
Baca Juga: Bendera Indonesia vs Monako: Mirip tapi Beda, Ini Penjelasannya
"(Alokasi anggaran) akan fokus pada operating biaya operasional karena anak-anak mendapat tempat tinggal, listrik, air, internet, seragam, laptop itu tadi juga ada pemimpin asrama, guru pendamping, kepala sekolah, hingga guru pengajar masuk dalam operating," tuturnya.
Menurut Sri Mulyani, tahun ini operasional 157 sekolah harus sudah siap pada Agustus atau awal September. Tahun depan, jumlah sekolah yang dibiayai akan bertambah menjadi 200.