“Saat kami tanyakan, mereka jawab karena gabah itu dari tengkulak. Saya tegaskan, pemerintah ingin pembelian langsung ke petani, bukan ke perantara,” ujarnya.
Amran pun mengambil langkah tegas. Ia mengaku langsung menghubungi Direktur Utama BULOG dan memerintahkan pemecatan terhadap oknum yang terlibat dalam praktik tidak sesuai tersebut.
Tindakan ini disebutnya sebagai bentuk komitmen untuk melindungi kepentingan petani dan memberantas peran tengkulak yang memperparah masalah distribusi hasil pertanian.
Baca Juga: Yuk kenali 20 tanda bahwa dia adalah jodohmu menurut Al Quran, salah satunya membuatmu merasa tenang
"Langsung saya telpon Dirut, saya bilang: pecat hari ini juga. Tidak bisa ditawar," tegasnya.
Tak hanya satu, Mentan menyebut bahwa pemecatan terhadap oknum BULOG dilakukan di empat wilayah berbeda yang terindikasi melakukan pelanggaran serupa.
Hal ini menunjukkan bahwa persoalan ini bukan terjadi secara sporadis, melainkan cukup meluas dan membutuhkan penanganan menyeluruh.
Langkah tegas yang diambil oleh Amran ini menjadi angin segar bagi para petani yang selama ini merasa kurang diperhatikan. Namun di sisi lain, juga menjadi sorotan penting terkait efektivitas pengawasan dalam tubuh BULOG itu sendiri.
Dengan instruksi Presiden dan tindakan keras dari Mentan, pemerintah kini mendorong transparansi dan efisiensi dalam proses pembelian hasil pertanian.
Harapannya, petani bisa mendapatkan harga yang layak tanpa harus bergantung pada tengkulak yang kerap menjadi benalu dalam rantai pasok pangan nasional.***