ekbis

Mentan bongkar mafia tengkulak! Petani Kalsel jual gabah murah, oknum BULOG dipecat!

Senin, 21 April 2025 | 18:38 WIB
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman (kanan). (YouTube.com / Q&A METRO TV)

JAKARTA INSIDER - Media sosial tengah diramaikan oleh keluhan para petani di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang merasa diperlakukan tidak adil terkait harga jual gabah mereka.

Para petani mengaku hanya bisa menjual gabah seharga Rp5.000 per kilogram—jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang seharusnya berada di angka Rp6.500 per kilogram. Isu ini menjadi perbincangan hangat dan menyita perhatian publik.

Menanggapi polemik tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Amran Sulaiman, angkat bicara dalam sebuah program talk show Q&A yang ditayangkan oleh METRO TV pada Senin, 21 April 2025.

Baca Juga: Gabah murah, Petani menjerit! Mentan Amran didesak tuntaskan masalah penjualan ke BULOG!

Dalam kesempatan tersebut, Amran mengungkapkan bahwa keluhan dari petani Kalsel mencuat karena proses penjualan gabah mereka tidak langsung ditangani oleh BULOG, melainkan melalui tengkulak atau pedagang perantara.

Menurut Amran, Presiden RI Prabowo Subianto telah memberi arahan tegas agar BULOG tidak membeli hasil pertanian dari tengkulak, melainkan harus langsung dari petani.

Instruksi ini, kata Amran, merupakan bagian dari strategi untuk memastikan petani mendapatkan harga terbaik dan tidak dirugikan oleh praktik perantara yang kerap mengambil keuntungan sepihak.

Baca Juga: Kenang Ricky Siahaan, Desta ungkap mimpi dan kisah di balik lagu Ceritakan April

"Presiden memerintahkan satu komando. Kalau BULOG tidak menjalankan tugasnya dengan benar, maka sektor pertanian yang kena imbasnya," ujar Amran.

Dalam kunjungannya ke Kalimantan Selatan, Amran menyebut bahwa ia menemukan langsung praktik pembelian gabah petani dengan harga yang jauh lebih rendah dari HPP.

Ketika dikonfirmasi ke pihak BULOG, mereka berdalih bahwa tidak memiliki mesin pengering atau dryer, sehingga tidak bisa membeli gabah langsung dari petani.

Baca Juga: Lirik lagu Crossroad oleh Sunmi OST drama Korea The Judge From Hell

“Kami temukan sendiri, gabah petani dibeli hanya Rp5.000 per kilogram. Padahal sesuai perintah Presiden, harga seharusnya Rp6.500. Kami sangat kecewa,” tegas Amran.

Kekecewaan itu memuncak saat Amran menyelidiki lebih dalam dan menemukan bahwa beberapa oknum di BULOG justru tetap membeli gabah dari tengkulak.

Menurutnya, hal ini bertentangan langsung dengan arahan pemerintah pusat yang menginginkan pemutusan rantai distribusi yang merugikan petani.

Halaman:

Tags

Terkini