JAKARTA INSIDER - Dalam tengah-tengah konflik yang sedang terjadi di Palestina, gelombang solidaritas global telah mendorong upaya penggalangan dana untuk membantu meringankan penderitaan warga Palestina.
Namun, belakangan ini, perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkap praktik kriminal baru yang merusak semangat kebaikan ini: penipuan donasi mengatasnamakan Palestina.
Andrey Kovtun, seorang pakar keamanan di Kaspersky, mengungkap bahwa penjahat siber telah melancarkan lebih dari 500 email penipuan dan menciptakan situs web palsu yang mengelabui para dermawan yang berhati baik.
Baca Juga: KAI berikan kompensasi untuk penumpang terdampak gangguan operasional kereta api
Mereka menggunakan beragam trik, mulai dari manipulasi emosi hingga penggunaan berbagai mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin.
Kovtun menyarankan agar masyarakat mengambil tindakan pencegahan proaktif untuk memverifikasi kredibilitas penerima donasi.
"Penting bagi kita semua untuk memahami cara membedakan situs amal yang sah dari situs palsu yang diciptakan untuk memanfaatkan situasi ini," katanya.
Baca Juga: Benny Rustanto kembali mendobrak industri penerbangan dengan meluncurkan Surya Airways
Mengenai cara menghindari donasi bodong yang mengatasnamakan Palestina, Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah penting yang harus diikuti setiap dermawan yang peduli.
Mereka menyarankan agar masyarakat melakukan pengecekan menyeluruh terhadap situs web donasi, mendekati badan amal secara langsung, dan berhati-hati terhadap permintaan pengiriman uang yang tidak jelas keasliannya.
Perlu diingat bahwa situasi seperti ini sering dimanfaatkan oleh para penjahat yang berusaha memanfaatkan empati masyarakat untuk tujuan pribadi mereka.
Oleh karena itu, kehati-hatian dan kewaspadaan ekstra sangat diperlukan ketika berdonasi untuk tujuan kemanusiaan.***