JAKARTA INSIDER – Saat ini emas paling digemari masyarakat, baik untuk investasi maupun digunakan sehari-hari.
Investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak mau mengambil risiko.
Asyiknya investasi emas, karena secara umum harga logam mulia ini selalu naik dengan peregrakan yang sangat dinamis.
Baca Juga: 7 Langkah keluar dari beratnya beban hidup Generasi Sandwich, nomor 4 sangat mudah dilakukan!
Mengambil contoh harga emas di Indonesia pada tahun 2015 yang hanya berkisar Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram. Beberapa bulan belakangan harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah di angka Rp 700.000 per gramnya. Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan hingga 35%!
Bahkan menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang.
Baca Juga: 3 Rekomendasi tempat hangout seru di Sudirman Jakarta
Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Meskipun bila melihat grafik jangka panjang harga emas selalu konsisten naik, namun bila mengamati harga harian, nilai emas seringkali terpantau naik turun. Inilah yang membuat sebagian investor deg-degan .
Pertanyaannya, apa yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa? Menjawab pertanyaan ini, berikut ulasannya masih menurut laman ojk.go.id.
- Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Namun, kala situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
