JAKARTA INSIDER - Transjakarta telah menjadi salah satu moda transportasi pilihan warga Jabodetabek sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004.
Selain harganya yang terjangkau, Transjakarta juga dikenal efektif dalam mengatasi kemacetan di Jakarta.
Armada bus yang modern, sistem pembayaran yang mudah dan cepat, serta rute yang terus diperluas membuat Transjakarta semakin diminati masyarakat sebagai alternatif moda transportasi yang nyaman dan aman.
Tak heran jika Transjakarta menjadi transportasi massal terbesar di Jakarta, dengan jumlah penumpang mencapai 300.000 hingga 400.000 per hari.
Baru-baru ini Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan kenaikan tarif Transjakarta.
Tarif Transjakarta akan menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada jam sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00).
Usulan tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat.
DTKJ menyatakan bahwa usulan kenaikan tarif Transjakarta merupakan upaya untuk memperbaiki layanan transportasi umum di Jakarta.
Kenaikan tarif tersebut akan meningkatkan pendapatan dan membantu Transjakarta untuk meningkatkan kualitas layanannya, termasuk penambahan armada dan perawatan kendaraan.
Kenaikan tarif juga dianggap sebagai solusi untuk mengatasi penurunan jumlah penumpang dan pendapatan yang dialami oleh Transjakarta selama pandemi Covid-19.
Artikel Terkait
Abidzar Al Ghifari terbebani bayang-bayang Ustadz Jefri, tak pernah lepas dari sorotannya
Umrah pakai travel sudah tidak jaman, inilah tips dan trik umrah backpacker mandiri
Hati-hati infaq di Masjid, penipu ulung dengan modus mengganti barkod QRIS resmi berkeliaran
Ariana Grande tampil kembali setelah lama hilang dari dunia maya, terlihat sangat kurus seperti orang sakit
Dahulu viral karena bernyanyi India, kini Norman Kamaru siap wakili rakyat menjadi Bacaleg DPR RI dari PKB