Boom! Donald Trump Kembali Ancam Kenaikan Tarif Impor Terhadap China

photo author
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:46 WIB
Boom! Donald Trump Kembali Ancam Kenaikan Tarif Impor Terhadap China
Boom! Donald Trump Kembali Ancam Kenaikan Tarif Impor Terhadap China

JAKARTA INSIDER - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengancam kenaikan tarif impor terhadap China mencapai 200 persen.

Hal tersebut lantaran adanya rencana ekspor magnet tanah jarang (rare-earth magnet) dari Negeri Tirai Bambu dibatasi.

Magnet tanah jarang tergolong langka, sebab dinilai memiliki unsur-unsur kimia yang dikandungnya tersebar di kerak bumi sehingga sulit ditambang secara ekonomis.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Buka Suara Mengenai Pengganti Immanuel Ebenezer

"Mereka harus memberi kita magnet," kata Trump kepada wartawan usai bertemu Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, di Gedung Putih, AS, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa, 26 Agustus 2025.

"Jika mereka tidak memberi kita magnet, maka kita harus mengenakan tarif 200 persen atau semacamnya," imbuhnya.

Trump bahkan menyinggung dampak yang bisa terjadi bagi China jika pasokan terhenti.

Baca Juga: Hasan Nasbi Beri Respon Istana Soal Demo 25 Agustus di DPR yang Sempat Ricuh, Sebut Penyampaian Aspirasi Jangan Sampai Merusak Properti

“200 pesawat mereka tidak dapat terbang karena kita sengaja tidak memberi mereka suku cadang Boeing karena mereka tidak memberi kita magnet,” ujarnya.

Pernyataan itu muncul di tengah laporan pemerintah AS yang menunjukkan ekspor magnet tanah jarang dari China telah kembali pulih.

Pada Juni 2025 lalu, pengiriman magnet ke AS melonjak lebih dari 7 kali lipat atau naik 660 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Juga: Sarapan Ala Bule Tanpa Ribet, Nomor 3 Jadi Favorit Anak Muda!

Volume ekspor juga masih meningkat 76 persen secara bulanan pada Juli 2025. China juga selama ini menguasai sekitar 90 persen produksi magnet tanah jarang dunia.

Posisi dominan tersebut membuat Beijing memiliki pengaruh besar dalam perundingan dagang, sebab industri manufaktur AS sangat bergantung pada komoditas magnet ini, mulai dari otomotif, elektronik, energi terbarukan, hingga sektor pertahanan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Reuters, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X