Danantara Gaet Chandra Asri dan INA Bangun Pabrik Kimia Rp13 Triliun, Proyek Strategis Nasional Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dari sisi INA, Ridha Wirakusumah selaku CEO menegaskan pentingnya kolaborasi strategis ini dalam membangun fondasi industri yang skalabel dan berdaya saing tinggi.

"Dengan menggabungkan kekuatan investor institusional dan pelaku industri, kami membangun pondasi pertumbuhan industri yang skalabel, sekaligus memperkuat daya saing dan ketahanan Indonesia di panggung global,” ujarnya.

Baca Juga: Perwira IRGC Iran sebut Pakistan akan turun tangan jika Israel lakukan hal ini

Dampak Ekonomi: Devisa dan Penghematan Impor

Proyek CA-EDC ini diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Pemerintah memperkirakan proyek ini dapat:

Menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun dari ekspor ethylene dichloride, serta

Menghemat impor soda kaustik hingga Rp4,9 triliun per tahun.

Selain manfaat ekonomi langsung, proyek ini juga akan membuka peluang kerja, mendorong pengembangan industri hilir, dan memperkuat ekosistem industri kimia nasional.

Baca Juga: Rudal Zionist Israel hantam stasiun TV Iran, Presenter Sahar Emami tak gentar dan lantunkan kalimat Takbir

Tahap Lanjutan dan Ekspansi Produksi

Ke depannya, proyek ini dirancang untuk berkembang lebih luas. Tahap kedua direncanakan akan memperbesar kapasitas produksi klor alkali dan mengembangkan produk turunan berbasis klorin, seiring studi kelayakan yang saat ini tengah dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan lanjutan.

Direktur Utama Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyambut positif kerja sama ini dan menilai proyek sebagai landasan penting bagi masa depan industri nasional.

 “Melalui kerja sama ini, kami membangun pondasi kokoh untuk pengembangan industri berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

 Baca Juga: Dikaitkan dengan Presiden Jokowi, Sindrom Stevens-Johnson, Kenali Gejala dan Penanganannya

Saham TPIA Ikut Menguat