Donald Trump mulai melancarkan perang dagang, 3 negara ini jadi korbannya, ada Indonesia?

photo author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 16:49 WIB
Donald Trump mulai melancarkan perang dagang, 3 negara ini jadi korbannya, ada Indonesia?
Donald Trump mulai melancarkan perang dagang, 3 negara ini jadi korbannya, ada Indonesia?

JAKARTA INSIDER - Setelah dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mulai melancarkan berbagai kebijakannya.

Donald Trump kini tengah memulai dan melancarkan kebijakannya, salah satunya adalah perang dalam dunia perdagangan di negara negara tertentu.

Donald Trump mulai melancarkan perang dagangnya dan mulai menjepit beberapa negara dengan kebijakan barunya.

Baca Juga: Pertukaran tahanan masih berlanjut usai gencatan senjata, Hamas pulangkan 3 sandera dan IDF membebaskan 90 tahanan dan akan kembali ke Palestina

Donald Trump telah menerapkan kebijakan baru dalam memperketat perdagangan.

Menurut Donald Trump, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Kanada, Meksiko, atau China untuk menunda tarif yang mulai berlaku pada 1 Februari. 

Tarif tersebut sebesar 25% untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk impor dari China.

Baca Juga: Program Beasiswa Turkiye Burslari masih buka pendaftaran! Ada fasilitas tempat tinggal dan uang saku untuk Program S1 hingga S3!

Akan tetapi, Trump mengungkapkan, ada kemungkinan pengecualian untuk minyak dari Kanada dengan tarif sebesar 10%. Sementara barang-barang lainnya sebesar 25%.

Selain itu, mengindikasikan bahwa tarif yang lebih luas akan diberlakukan pada minyak dan gas alam pada pertengahan Februari 2025, yang menyebabkan harga minyak naik.

Baca Juga: Hamas dan Israel tengah bersiap melakukan pertukaranan sandera, 90 tahanan IDF akan kembali ke Palestina hari ini

Donald Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif tersebut selama beberapa minggu, dengan alasan bahwa tarif tersebut akan tetap berlaku sampai negara-negara tersebut melakukan lebih banyak untuk mengurangi arus migran dan fentanyl ke perbatasan AS.

Trump mengakui bahwa tarif tersebut dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi bagi konsumen dan dapat menyebabkan gangguan dalam jangka pendek. 

Namun, ia juga mengatakan bahwa tarif tersebut akan menghasilkan banyak uang bagi AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X